Komisi E Dukung Pendidikan Kebencanaan Masuk Kurikulum

Komisi E Dukung Pendidikan Kebencanaan Masuk Kurikulum Moch Eksan, Anggota Komisi E DPRD Jatim. Foto: DIDI ROSADI/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bencana alam yang terjadi mulai Lombok, Palu, Donggala hingga yang terbaru di Pandeglang dan Lampung Selatan membuat publik prihatin. Pasalnya itu tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik dan kerugian materi. Tetapi juga korban jiwa dan luka-luka yang tidak sedikit. Belum lagi trauma psikis yang harus ditanggung seumur hidup.

Berkaca dari kondisi tersebut, DPRD Jawa Timur berharap warga Jawa Timur harus lebih siap menghadapi kemungkinan datangnya alam yang bisa datang setiap saat. Apalagi kondisi alam di Jatim berpotensi alam seperti banjir, longsor, gunung meletus hingga tsunami.

Baca Juga: Siaga Bencana, Pj Gubernur Jatim Ikuti Rakor Bersama Menko PMK dan Kepala BNPB di Grahadi

Karena alasan itu, anggota Komisi E DPRD Jatim, Moch Eksan berharap adanya pendidikan kean yang diajarkan kepada warga Jawa Timur. Bahkan dirinya mendukung pendidikan kean masuk dalam kurikulum pendidikan dan pengajaran di sekolah. Dengan demikian, setiap orang mampu menghadapi resiko yang bisa datang setiap saat.

"Saya mendukung ide Presiden Jokowi yang memasukan edukasi dan mitigasi dalam kurikulum. Saya berharap pendidikan kean diajarkan di sekolah, mulai sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Kalau perlu siswa taman kanak-kanak (TK) juga sudah diajarkan," tutur Eksan, Jumat (11/1).

Anggota Fraksi NasDem-Hanura ini menyontohkan, Jepang adalah negara yang paling sering dilanda alam. Namun hampir setiap terjadi minim korban dan kerusakan fisik. Hal itu karena sejak lama Jepang mengajarkan warganya tentang pendidikan kean. Sehingga mereka paham apa yang harus dilakukan saat dan panca terjadi.

Baca Juga: Perubahan Nomenklatur BPR Jatim, Adhy Karyono: Optimalkan Peran untuk Tingkatkan Ekonomi

Eksan menilai langkah preventif itu dilakukan karena pemerintah Jepang menyadari kondisi alam mereka yang rawan gempa dan gunung meletus. Karena itu, bangunan di sana juga dirancang tahan terhadap gempa bumi maupun gempa vulkanik.

"Masyarakat Jepang bisa menjadi contoh bagaimana kesiapan mereka dalam menghadapi alam. Mereka tidak panik lagi ketika datang, karena sudah memiliki pengetahuan tentang kean. Saya kira itu patut kita contoh," imbuh politikus asal Jember itu.

Eksan melanjutkan, nantinya pendidikan kean bisa melibatkan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR maupun Tagana yang sudah terlatih dan terampil menghadapi situasi . Tapi bisa juga melibatkan guru-guru di sekolah yang sudah mendapatkan pelatihan kean dari instruktur maupun lembaga yang memiliki kemampuan dalam menanggulangi .

Baca Juga: Rawan Terjadi Angin Puting Beliung, Pakar ITS Serukan Kesiapan Mitigasi Bencana

Menurut Eksan, aparat TNI-Polri juga bisa dilibatkan dalam mengajarkan pendidikan kean. Karena mereka punya keahlian dan alat yang lengkap. Tentunya ada pendampingan juga dari pihak sekolah maupun instansi terkait.

"Dengan kemampuan dan ketrampilan siswa menghadapi . Mereka bisa menjadi satgas di lingkungannya. Kemampuan itu bisa ditularkan pula ke warga di sekitar siswa tinggal. Sehingga ke depan Jatim menjadi provinsi dengan kemampuan memanejemen ," pungkas Wakil Sekretaris PCNU Jember ini. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO