JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ratusan ribu jamaah Muslimat NU menghijaukan Gelora Bung Karno dalam acara Harlah Muslimat NU ke-73 Maulidurrasul dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa, Minggu (27/1).
Dalam kesempatan itu, ibu-ibu Muslinat NU juga menderklarasikan diri sebagai Laskar Anti Hoaks, Anti Fitnah dan Anti Ghibah.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Dengan dipimpin langsung oleh Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, ratusan ribu emak-emak se-Indonesia itu mendeklarasikan empat poin yang menjadi gerakan anti hoaks, anti fitnah, dan anti ghibah (bergunjing).
Dari empat poin itu yang pertama adalah emak-emak Muslimat bersepakat deklarasi menolak hoaks, fitnah, dan ghibah yang mampu memicu perselisihan antar bangsa. Kedua mereka juga sepakat untuk tidak menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, fitnah, dan juga ghibah.
Berikutnya para jamaah Muslimat NU ini juga berkomitmen untuk membudayakan menyaring informasi sebelum menyebar informasi yang diterima. Dan yang terakhir, emak-emak Muslimat NU sepakat deklarasi untuk berpikir positif memperkuat ukhuwah dan persaudaraan.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
"Kita ini tadi sengaja ada deklarasi anti hoaks, anti fitnah, anti ghibah. Kalau anti hoaks sanksinya ada di UU ITE, tapi kalau ditambah dengan anti fitnah dan anti ghibah itu artinya ada sanksi yang bersifat spiritual," kata Khofifah saat diwawancarai usai kegiatan rangkaian Harlah Muslimat NU ke 73.
Oleh sebab itu, melalui deklarasi ini, pihaknya berharap agar semua ibu-ibu di Indonesia khususnya jamaah Muslimat NU bisa membangun diri secara produktif dan memiliki pola pikir yang juga positif dan konstruktif.
"Dengan begitu saya rasa langkah ini akan menjadi pondasi bangsa yang besar, yang kuat dan berkemajuan," kata Khofifah.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Sehingga ia ingin agar bu nyai Muslimat NU, muballigh Muslimat NU, dan juga para daiyah Muslimat NU bisa selalu menyampaikan pesan anti hoaks, anti ujaran kebencian, anti fitnah dan anti ghibah karena itu bisa memecah belah bangsa dan menimbulkan saling curiga. Padahal sumber informasinya hanya dari grup WA atau dari sosial media.
"Saya khawatir kalau tidak diantisipasi dan lebih kontinyu, akan berbahaya. Nah ini saya baru komunikasi dengan Dirjen Kementerian Kominfo, saya ingin dapat akses khusus seminggu sekali Muslimat NU bisa dapat informasi berita mana yang hoaks dan mana yang benar. Sebab, kami dengan Kominfo juga memiliki program itu," kata Khofifah.
Laskar Anti Hoaks Muslimat Diapresiasi Presiden Jokowi
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Sementara itu, Presiden Joko Widodo yang juga hadir dalam Harlah Muslimat NU ke 73 Maulidurrasul dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Muslimat.
Baik untuk tema yang diangkat yaitu Jaga Aswaja Teguhkan Bangsa maupun deklarasi anti hoaks, fitnah, dan ghibah yang dideklarasikan ratusan ribu jamaah Muslimat NU di GBK.
"Muslimat NU adalah organisasi yang besar. Kita ingin Islam moderat terus digaungkan dan sebagaimana tadi yang sudah disampaikan Bu Khofifah, bahwa Islam yang aswaja yang penuh toleransi dan moderasi, yang saling menghormati itulah yang selalu disampaikan oleh Muslimat NU," kata Presiden Jokowi.
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
Ia pun menginginkan agar Muslimat NU ke depan bisa menjadi penegak aswaja untuk bisa lebih menggaungkan nilai-nili toleransi dan moderat dalam Islam. Bukan yang radikal maupun terorisme.
"Terkait deklarasi anti hoaks, itu bagus sekali. Apalagi kalau semua elemen semua ormas di seluruh kelompok-kelompok yang ada di daerah-daerah bisa menyatakan anti hoaks semacam ini maka akan menjadi sebuah perlawanan terhadap banyaknya serangan hoaks di media sosial. Ini movemen yang sangat bagus untik negara kita," pungkas Jokowi. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News