JAKARTA(BangsaOnline) Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan, partainya tak berkoalisi dengan siapa pun dalam hal pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Pemusyawaratan Rakyat. Muhaimin bahkan menyatakan partainya siap dipinang Koalisi Merah Putih (KMP) dalam isu ini meski PKB secara resmi bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat.
"Untuk kursi pimpinan MPR dan DPR, kami netral. Jadi kami bisa ke PDI-P, bahkan bisa saja ke Partai Gerindra," ujar dia seusai pelantikan anggota DPR/MPR terpilih di Kompleks Parlemen, Rabu (1/10/2014).
Baca Juga: Syafiuddin Minta Menteri PU dan Presiden Prabowo Perhatikan Tangkis Laut di Bangkalan
Muhaimin melanjutkan, sikap PKB seperti itu lantaran partainya tak dijanjikan posisi apa pun oleh Koalisi Indonesia Hebat dalam susunan pimpinan DPR/MPR. Dengan demikian, apabila ada ajakan dari koalisi lain, Muhaimin menyatakan akan siap menyambutnya.
"Habis, kami enggak diajak dua-duanya. Jadi mana saja nanti yang ajak kami," ucap dia.
Menurut Muhaimin, hal ini tidak akan berpengaruh pada komitmen PKB pada pembentukan kabinet Jokowi-JK. Untuk kabinet, ujar dia, PKB sudah dipastikan masuk dalam gerbong pemerintahan.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
"Kalau di kabinet, kata Pak Jokowi, kami dapat jaminan dapat jatah menteri. Belum tahu berapa, tergantung Pak Jokowi," ucap dia.
Sementara anggota
DPR RI dari PKB
Imam Nahrawi mengatakan akan menunjukkan taring sebenarnya dari Koalisi
Indonesia Hebat (KIH).
"Kita akan tunjukkan KIH itu bukan macan ompong. Kita akan buktikan nanti
pada pemilihan pimpinan DPR.
Saya yakin PPP, PAN, Demokrat akan merapat ke kita," ujar Imam di
Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Meski demikian, mantan sekjen PKB itu enggan berkomentar soal bagi-bagi kursi
jika partai dari KMP masuk ke koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Sejauh ini tidak ada agenda soal pembagian-pembagian kursi. Namun, yang
penting adalah pemerintah ke depan berjalan stabil. Jangan berpikir untuk
mengatasnamakan nama sendiri," tegas dia.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
mengatakan siap mengurangi jatah kelengkapan dewan jika Partai
Demokrat (PD) setuju satu suara dalam pemilihan pimpinan DPR.
Sekretaris Jenderal PDIP, Tjahjo Kumolo mengatakan tawaran seperti itu sudah
sudah biasa sebagai bargaining
politik.
"Kami juga sudah menyiapkan opsi itu, jika bersama-sama dalam pemilihan
DPR. Seandainya ada tawaran itu wajar, itu bargaining
politik, selama tidak mengganggu politik yang kita bangun. Kita sudah
meyakinkan partai lain, kita bahkan siap mengurangi jatah kita," ujar
Tjahjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News