GRESIK, BANGSAONLINE.com - Banjir luapan akibat Kali Lamong kian membesar hingga Rabu (1/5). Kondisi ini kian membuat warga yang tinggal di sekitar bantaran anak Kali Sungai Bengawan Solo tersebut kian menderita. Mereka hanya bisa pasrah dan mengeluh menerima nasib seperti itu tiap tahunnya.
Khususnya para petani, dalam setahun musim hujan, mereka sudah 2 kali mengalami gagal panen padi yang mereka tanam akibat diterjang banjir. Sehingga, mereka mengalami kerugian jutaan rupiah.
Baca Juga: Luluk-Lukman Sapa Warga Gresik Selatan, Janji Tuntaskan Banjir dan Pengangguran
"Di mana pemerintah Mas? Serius atau tidak menangani Kali Lamong," kata Subari, petani asal Desa Boteng Kecamatan Menganti kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (1/5).
Menurut dia, dalam kurun waktu 2 bulan ini, areal persawahan padi yang berada di sekitar aliran Kali Lamong terendam. Sehingga, padi yang baru berusia 1,5 bulan rusak parah dan gagal panen.
"Tolong Mas sampaikan ke Pak Bupati dan Wabup (Sambari Halim Radianto dan Moh. Qosim), ajur (hancur,red) gagal panen," cetus dia.
Baca Juga: Tanggul Jebol, Banjir Luapan Kali Lamong Gresik Meluas, Kecamatan Cerme Terendam
Subari menuding Pemkab Gresik tak peduli dengan warganya (petani) yang mengalami gagal panen akibat banjir Kali Lamong.
"Aku loh, lor, sawah ku maneh gagal panen dampak banjir gak tahu oleh bantuan (Aku, saudara, sawahku lagi gagal panen dampak kebanjiran tak pernah dapat bantuan)," ungkap Subari dengan bahasa Jawa.
Sementara Pemkab Gresik melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) mengaku telah berupaya maksimal lakukan penangan Kali Lamong agar tak kembali meluap. Baik dengan normalisasi skala kecil anak Kali Lamong maupun pengerukan dengan alat berat.
Baca Juga: Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah di Balongpanggang Gresik Terendam Banjir
"DPUTR tak bisa normalisasi total karena terkendala dana dan lahan berada di sekitar bibir Kali Lamong," kata Kepala DPUTR Gresik, Gunawan Setijadi.
Sementara Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito menyatakan, hingga Rabu (1/5), Kali Lamong statusnya masih siaga hijau. Hal ini disebakan sejumlah wilayah hulu Kali Lamong Mojokerto Utara dan Gresik Selatan diguyur hujan lebat dengan durasi lama sehingga kondisi ini menyebabkan peningkatan TMA Kali Lamong cukup signifikan.
"Pukul 04.00 WIB Kali Lamong mulai meluap, dan menggenangi jalan lingkungan maupun persawahan di Desa Ngampel, Wotansari, dan Sekarputih Kecamatan Balongpanggang," kata Tarso.
Baca Juga: Tanggul Anak Kali Lamong di Desa Dadapkuning Gresik Jebol
Di Desa Ngampel, lanjut Tarso, jalan lingkungan tergenang air setinggi 20-50 cm sepanjang 300 meter. Areal persawahan juga tergenang. Hal yang sama terjadi juga di Desa Wotansari di Desa Sekarputih. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News