SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan 70 taman baru sekaligus secara simbolis di Taman Harmoni Keputih Surabaya, Kamis (16/5) sore. Peresmian ini juga menjadi kado istimewa di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-726.
70 taman baru yang tersebar di Kota Pahlawan ini rinciannya yakni terdapat di Surabaya pusat ada 4, utara 10, selatan 16, timur 26, dan barat 14 taman.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Salah satu taman yang baru saja diresmikan itu adalah Taman Ex Incinerator yang merupakan bagian dari Taman Harmoni Keputih. Taman baru itu memiliki luas mencapai 2,8 hektare dengan luasan lahan yang sudah dibangun tahun 2019 mencapai 1,2 hektare.
Dalam sambutannya Risma mengatakan, pembangunan Taman Ex Incinerator yang menjadi bagian dari Taman Harmoni itu dalam rangka pemerataan pembangunan di Kota Surabaya. Selain itu, bertujuan untuk menyuburkan kembali tanah yang sebelumnya merupakan eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, setelah 11 tahun ditutup.
Sebelumnya, Taman Ex-Incinerator ini merupakan bekas tempat pengolahan sampah yang kemudian disulap menjadi sebuah konsep taman yang menarik. Bahkan, di taman ini terdapat sarana ruang publik kreatif, seperti teater terbuka berbentuk lingkaran dan ruang khusus pameran hasil karya warga Surabaya. Apalagi taman ini memang dikhususkan untuk ruang publik kreatif.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
“Taman ini akan lebih bagus dari taman-taman yang ada di luar negeri sekali pun. Karena taman ini penuh bunga. Kalau di sana (negara lain) cuma ada pohon sama rumput, kalau di sini penuh bunga,” katanya.
Selain sebagai ruang publik kreatif, Taman Ex Incinerator juga merupakan taman lingkungan. Karena itu Risma berharap, melalui taman tersebut ke depan dapat menjadi wadah untuk mencari solusi berbagai permasalahan Kota Surabaya.
“Bapak ibu ini membangun tidak mudah, karena harus diuruk. Tapi saya yakin suatu saat someday taman ini akan menjadi ikon Kota Surabaya yang bahkan terkenal di luar negeri,” ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Ia menjelaskan bahwa pembangunan Taman Ex-Incinerator menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya, Corporate Social Responsibility (CSR), serta bantuan dari United Cities Local Government (UCLG). Menurutnya, semua taman yang ada di Kota Surabaya memiliki konsep desain yang berbeda-beda.
“Setiap taman yang saya bikin selalu punya konsep yang berbeda, lagi pula kalau didesain sama, masyarakat akan bosan datang ke taman karena semua sama,” imbuhnya.
Wali kota yang juga menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac ini mengungkapkan sebanyak 400 lebih taman yang tersebar di Kota Surabaya bertujuan untuk penghijaun kota. Sekitar 30 persen Kota Surabaya dipenuhi oleh taman yang bermanfaat untuk menurunkan suhu udara. Hasilnya, saat ini suhu udara di Kota Surabaya telah turun sekitar dua derajat celcius.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
“Nanti sampai suhu udara di Kota Surabaya mencapai 20-22 derajat celcius. Dulu Surabaya rata-rata 34 sampai 36 derajat celcius. Sekarang sudah 34 derajat ke bawah dan itu ada datanya, bahkan kalau pagi Kota Surabaya berkabut,” jelasnya. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News