JEMBER, BANGSAONLINE.com - Antisipasi pemberangkatan massa ke Jakarta guna mengikuti aksi People Power pada 22 Mei mendatang, terus dilakukan Polres Jember. Setelah Sabtu (18/5) malam melakukan sweeping di Terminal Jember, kini aparat gabungan TNI - Polri melanjutkan sweeping di Stasiun Jember, Minggu siang (19/5).
Seluruh penumpang dilakukan pengecekan identitas, termasuk bawaannya. Baik yang akan masuk ke dalam ruang tunggu stasiun, maupun yang sudah ada di dalam gerbong kereta api.
Baca Juga: Anggota DPRD Jatim ini Pelopori Silaturahmi Antarorganisasi Pencak Silat se-Jember
Kegiatan tersebut sempat membuat penumpang kaget, karena banyak personel bersenjata. Termasuk sejumlah warga negara asing (WNA) calon penumpang kereta api merasa bingung dengan apa yang dilakukan aparat. Mereka bertanya-tanya, kenapa barang bawaannya diperiksa, dan banyak media yang mengambil gambar terkait aksi sweeping tersebut.
"Ada apa ini? Mengapa banyak polisi? Juga mengapa barang bawaan penumpang diperiksa?," ujar salah seorang WNA asal Inggris Edward kepada salah satu wartawan dengan menggunakan bahasa asing.
Edward bahkan juga memprotes wartawan yang mencoba mengambil gambar dirinya saat diperiksa . "Tolong jangan ambil gambar saya! Kenapa sampai banyak orang begini?," sambungnya.
Baca Juga: Selama Ramadhan, Polres Jember Gelar Patroli Kamtibmas
Hal yang sama juga disampaikan Wati, salah seorang WNA asal Singapur. Dirinya terkejut karena tiba-tiba banyak polisi dan tentara di stasiun, kemudian melakukan pemeriksaan. "Awak (saya, red) tadi sempat ditanya identitas, saya pun jawab, WNA Singapura. Datang ke Jember karena om meninggal," katanya.
Namun para penumpang itu akhirnya merasa tenang setelah diberi tahu bahwa kegiatan tersebut hanya sweeping biasa untuk mengantisipasi adanya pergerakan massa menjelang aksi people power 22 Mei mendatang. "Oalah karena masalah politik. Ya awak berharap Indonesia aman. Karena yang diinginkan kedamaian dan tenteram, tak sampai ricuh atau ramai-ramai aksi," tambah Wati.
Sementara Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo menyampaikan, sweeping tersebut sebagai langkah antisipasi, sekaligus imbauan kepada masyarakat agar tidak ikut-ikutan ke Jakarta terkait aksi 22 Mei People Power.
Baca Juga: Angin Kencang, Warga Jember Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
"Di kota asal saja, menjaga kedamaian, dan menyerahkan persoalan (Pemilu, red) jika ada protes melalui langkah konstitusi yang sudah diatur dalam perundang-undangan," katanya sambil didampingi Dandim 0824 Jember Letkol Inf Arif Munawar.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kami (dengan adanya sweeping), dan dari turisnya tadi menerima dengan baik. Untuk giat ini akan terus dilakukan selama dibutuhkan, sampai aksi 22 Mei mungkin," pungkasnya. (yud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News