PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Sumiati, pasien yang sempat ditolak saat hendak berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hardjono Ponorogo beberapa waktu lalu, akhirnya meninggal di Rumah Sakit Umum Aisyah.
Sebelumnya, Sumiati yang mempunyai riwayat keterbelakangan mental gangguan jiwa, viral di medsos usai mengalami penolakan oleh salah satu oknum pegawai RSUD Ponorogo, saat hendak berobat akibat mengalami demam dan kejang.
Baca Juga: Bupati Ponorogo Minta RSUD Genjot Pelayanan
Salah satu relawan, Sayid Asfari menceritakan, pada awalnya Sumiati mengalami demam dan kejang, hingga akhirnya diantarkan ke Puskesmas Jenangan. Sesampai di puskesmas dianjurkan untuk dirujuk di RSUD dr. Hardjono. Namun setelah sampai di sana, Sumiati ditolak oleh pegawai RSUD dengan alasan pasien mempunyai riwayat keterbelakangan mental gangguan jiwa.
"Dan hingga akhirnya kami dan rekan relawan membawa Sumiati ke RSU Aisyah dan langsung mendapat perawatan medis. Dan pagi tadi kami menerima kabar dari RSU Aisyah bahwa pasien bernama Sumiati sudah meninggal dunia," ungkap Sayid.
Dengan kejadian ini, Sayid menyesalkan pelayanan RSUD dr. Hardjono yang menolak pasien dengan riwayat gangguan jiwa. "Memang pasien mengalami gangguan jiwa, akan tetapi raganya atau badannya mengalami demam panas disertai kejang. Harusnya yang penting Sumiati diberi penanganan medis dulu," kata Sayid.
Ia berharap pihak RSUD dr. Hardjono meminta maaf secara umum. "Pelayanan RSUD juga harus lebih baik tanpa harus membeda-bedakan pasien," tambahnya.
Terkait hal ini, pihak RSUD dr. Hardjono yang diwakili Siti Nurfaidah melalui telah memberikan klarifikasi melalui Grup WhatsApp Ponorogo Comunity.
"Kami ikut prihatin dan berduka cita atas meninggalnya pasien an. Ny. Sumiati, yang sebelumnya telah dikirim oleh teman-teman relawan ke RSUD dan belum mendapatkan pelayanan selayaknya hingga harus berpindah RS," tulisnya.
"Pada dasarnya selaku RS tipe B milik Pemkab Ponorogo, kami berusaha memberikan pelayanan semaksimal mungkin untuk seluruh pasien. Jika pada kenyataannya terjadi ketidakjelasan pelayanan pada Sumiati, kami dengan kerendahan hati mohon maaf kepada pasien, keluarga, serta para relawan yang telah membantu. Untuk selanjutnya, akan kami adakan pembenahan secara internal supaya tdk terulang kejadian yang sama," ucapnya. (nov/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News