Menteri Jonan Tantang Kiai Asep Dirikan Empat SPPBE Lagi

Menteri Jonan Tantang Kiai Asep Dirikan Empat SPPBE Lagi Menteri Jonan bersama Kiai Asep dan Dr Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah, pengasuh Pesantren Tebuireng), KH As’ad Said Ali (mantan Waka BIN), Mas’ud Ali (Direktur Utama Pertamina) dan Pungkasiadi (Wakil Bupati Mojokerto) menekan tombol peresmian SPPBE Amanatul Ummah di Kembangkenongo Pacet Mojokoerto Jawa Timur, Jumat (25/7/2019). foto: istimewa/bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menantang Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA untuk mendirikan empat Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji () lagi. Tantangan Menteri Jonan itu disampaikan saat peresmian milik Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Desa Tanjungkenongo Kecamatan Pacet Kabuapten Mojokerto Jawa Timur, Jumat (25/7/2019).

“Kalau satu (), paling keuntungannya tiap bulan hanya Rp 200 juta,” kata Menteri Jonan saat memberi sambutan. Karena itu, Menteri Jonan mengulangi pernyataan agar Kiai Asep mendirikan empat lagi.

Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah

Mendengar tantangan Menteri Jonan itu, Kiai Asep tersenyum. Sebelumnya, saat sambutan Kiai Asep mengatakan bahwa keuntungan pendirian itu akan disumbangkan untuk biaya operasional Institut KH Abdul Chalim. Menurut dia, biaya operasional Institut KH Abdul Chalim tiap bulan mencapai Rp 1 miliar. Dari Rp 1 miliar itu, Rp 300 juta di antaranya untuk biaya makan.

Menurut Kiai Asep, Institut KH Abdul Chalim masih berakreditasi B karena belum pernah meluluskan mahasiswa. Jadi nilainya belum sempurna. “Insyaallah tahun depan segera mendapatkan akreditasi A dan menjadi jujukan masyarakat Mojokerto dalam melanjutkan sekolah,“ katanya.

Karena itu, ia sangat optimis Institut KH Abdul Chalim itu akan besar dan maju. “Berapa pun dapatnya, ini kami serahkan ke institut, sehingga mengurangi pengeluaran saya. Karena selama ini saya sendiri yang harus mengeluarkan operasional untuk kampus,” kata Kiai Asep.

Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar

Ia berharap bisnis ini segera berkembang. Ia akan membentuk agen-agen elpiji di beberapa tempat. “Sehingga kalau bisa tidak hanya menyuplai (dana operasional kampus), paling tidak pas (pendapatan bisnis menutup dana operasional kampus),” kata Kiai Asep sembari mengungkapkan bahwa salah satu lembaga pendidikannya bernama Hikmatul Amanah yang meiliki 1000 siswa seratus persen gratis.

Untuk menandai peresmian ini, Menteri Jonan bersama Kiai Asep dan Dr Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah, pengasuh Pesantren Tebuireng), KH As’ad Said Ali (mantan Waka BIN), Mas’ud Ali (Direktur Utama Pertamina) dan Pungkasiadi (Wakil Bupati Mojokerto) memencet tombol sirine.

Menteri Jonan dan Kiai Asep kemudian meninjau kesiapan pengoperasian ini. “Saya harap ini selalu dapat memperhatikan SOP (standar operasional prosedur) dengan baik dan disiplin. Semuanya harus sesuai aturan dan aman,” kata Jonan. "Yang terpenting adalah mengutamakan keselamatan kerja. Hati-hati jangan sampai ada yang merokok di tempat () ini," pinta Menteri Jonan.

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

Usai meninjau kesiapan pengoperasian Amanatul Ummah ini, Menteri Jonan memberikan kuliah umum tentang makna energi berkeadilan dengan tema "Menuju Indonesia Yang Adil dan Makmur" di Institut KH. Abdul Chalim. Acara ini dihadiri sekitar 500 kiai dari seluruh wilayah Jawa Timur.

Ternyata Pondok Pesantren Amanatul Ummah tidak hanya merintis bisnis gas. Kiai Asep juga sedang merambah bisnis air mineral. Bahkan usai acara, Kiai Asep Abdul Chalim mengajak KH As’ad Said Ali dan HARIAN BANGSA serta BANGSAONLINE.com, untuk mengunjungi pusat air mineral yang kini sedang dalam proses finishing. “Bulan depan sudah berproduksi,” tutur Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO