Kadisnaker Sebut Pengangguran di Lamongan Masih Tinggi

Kadisnaker Sebut Pengangguran di Lamongan Masih Tinggi Kadisnaker Kabupaten Lamongan, Hamdani Azhari.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Angka pengangguran di Kabupaten masih mencapai 20.600 orang. Hal ini masih terbilang tinggi, seperti disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten , Hamdani Azhari, Senin (5/8).

Menurut Hamdani, sebagai upaya menyiapkan tenaga kerja siap pakai pihaknya kini terus menggelar pelatihan-pelatihan berbasis kompetensi dan masyarakat di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Dikatakannya, pelatihan berbasis kompetensi dan masyarakat di antaranya, hand skill 30-36 hari. Roda dua, empat, pengelasan, menjahit, prosesing tata boga, pertukangan, teknologi mekanikal, dan lain-lain.

Lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker tersebut banyak yang terserap di sejumlah perusahaan. "Dari sebanyak 472 orang yang ikut pelatihan di Disnaker, sudah banyak yang diserap entrepreneur. Sekitar kurang lebih 2,0 persen," katanya.

Dani berharap, berbagai upaya tersebut dapat menurunkan angka pengangguran di Kabupaten . Pada 2017, angka pengangguran sebesar 4,12 persen atau 26.300 orang, turun menjadi 20.600 orang atau 3,17 persen pada tahun 2018.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Dikatakan Hamdani, Jumlah pengangguran yang masih tinggi ini disebabkan karena peluang dan lowongan kerja yang terbatas dan juga jumlah lowongan yang disediakan tak sesuai dengan kejuruan atau lulusan SMK.

"Selain itu new graduated (lulusan baru) dari SMA/SMK setiap tahun lebih banyak daripada serapan tenaga kerja," katanya

Tidak hanya itu, tambah Hamdani, faktor lain adalah masih ada rasa gengsi dan tidak optimal lulusan ini saat sudah mendapatkan kerja. Mereka berharap dengan pekerjaan yang tak terlalu kerja keras, namun dengan gaji yang besar.

Baca Juga: Buruan Cek, ini Lowongan Kerja Surabaya Update 2024

Sementara untuk menekan angka pengangguran yang terus bertambah ini, Disnaker berupaya membuka lowongan pekerjaan. Salah satunya, sesering mungkin menggelar bursa kerja, melalui job market fair mini yang diselenggarakan di lembaga-lembaga sekolah.

Hamdani menjelaskan dengan job market fair mini ini, mereka para lulusan sekolah yang berada di lingkungan penyelenggaraan job market fair bisa mencari peluang kerja yang sesuai dengan kejuruan mereka dan tidak perlu jauh-jauh mencari kerja.

Job market fair mini ini melibatkan sejumlah perusahaan besar yang setiap tahunnya selalu membuka peluang kerja bagi lulusan sekolah kejuaruan maupun lulusan umum. Rata-rata mereka yang mengikuti job market fair kadang diterima bekerja sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan. (qom/dur)

Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO