SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang, jumlah warga miskin di Sampang masih menempati angka tertinggi di 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
Menurut data di BPS setempat, angka kemiskinan di Sampang pada 2017 sebanyak 23,56% atau 225,13 ribu jiwa, sedangkan tahun 2018 turun 21,21 % atau 204,60 ribu jiwa penduduk miskin.
Baca Juga: Gabungan LSM Sampang Pertanyakan Hasil Audit Dana Desa 2020-2024 ke Inspektorat
"Untuk saat ini, kemiskinan di Sampang masih tinggi se-Jatim dengan persentase 21,21 persen atau 204,60 ribu jiwa. Sementara kita hanya bisa bersaing dengan Kabupaten Bangkalan 19 persen," kata Kasi Statistik Sosial BPS Sampang, Nur Amin, Kamis (17/10).
Untuk menuntaskan angka termiskin di Sampang ini, lanjut Moh. Amin, ia hanya berharap program dan kinerja Pemkab Sampang. Sebab, meski angkanya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, namun Sampang masih menempati angka tertinggi se-Jatim.
"Memang ada angka penurunan angka kemiskinan di Sampang, dari tahun sebelumnya sekitar 2,5 persen. Namun daerah lain juga berupaya keluar dari zona miskin itu," ucapnya.
Baca Juga: DPUR Sampang Bangun Akses Jalan Poros Palenggiyan - Karang Gayam
Dijelaskan Amin, ada beberapa indikator kenapa jumlah penduduk miskin di Sampang masih tinggi. Di antaranya minimnya lapangan pekerjaan, rendahnya mutu pendidikan, serta mereka banyak bekerja di bidang pertanian yang penghasilannya stagnan.
"Jadi, kriteria penduduk miskin di antaranya juga karena pengeluaran warga Sampang Rp 300.000 per bulan, dengan kebutuhan hanya cukup untuk asupan makanan saja," terangnya.
Dan untuk memberantas kemiskinan itu, ada program pemerintah yang sudah dilaksanakan di antaranya adanya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan penyaluran Bantuan Siswa Miskin (BSM). (hri/ian)
Baca Juga: 360 Meter Ruas Jalan Gunung Eleh-Palenggiyan Dibeton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News