Makin Rasis, Israel Mau Bayar Warga Etnis Arab Asal Pindah ke Negara Lain

  Makin Rasis, Israel Mau Bayar Warga Etnis Arab Asal Pindah ke Negara Lain Avigdor Lieberman. Foto; theguardian

YERUSSALEM(BangsaOnline) Sikap rasis para eIit Israel sudah mencapai klimaks. Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mendukung ide partainya terkait pemberian insentif, baik uang atau bentuk-bentuk lainnya, pada warga keturunan Arab supaya minggat ke negara lain. Kebijakan itu perlu dilakukan agar cita-cita Israel menjadi negara Yahudi tulen dapat terwujud segera.

Baca Juga: Bersama Gapura dan Owner Bawang Mas Group, Ribuan Masyarakat di Pamekasan Doakan Palestina

Stasiun Televisi Aljazeera melaporkan, Sabtu (29/11), Lieberman berharap 20 persen warga non-Yahudi di Israel cepat-cepat enyah. "Insentif ekonomi dapat mendorong warga berdarah Arab pindah ke negara lain," ujarnya.

Lieberman adalah politikus muda paling radikal pendukung gagasan Zionisme. Partai Israel Rumah Kami (Y Beitenu) yang dia pimpin terkenal dengan pandangan rasis dan konfrontatif terhadap . Disebut-sebut, dialah calon kuat pengganti Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Rencana pemberian insentif itu, walau belum dijelaskan detail, sudah termuat dalam dokumen Partai Y Beitenu beredar di media massa kemarin.

Baca Juga: Setahun Tragedi Genosida, API Palestina Jatim Bakal Gelar Aksi di Surabaya dan Malang

Negara Zionis itu sedang geger, setelah eksekutif menyodorkan Rancangan Undang-Undang (RUU) pada parlemen atau Knesset tentang "pembentukan negara khusus Yahudi". Jika beleid itu disahkan, maka semua etnis non-Yahudi akan dikurangi haknya, alias dijadikan warga kelas dua.

Netanyahu mendukung pemurnian Israel sebagai negara khusus etnis Yahudi. Tapi Presiden Reuven Rivlin menolak klausul rasis tersebut, karena berpotensi menyulut konflik di dalam negeri.

Selain etnis Arab, Israel yang memiliki salah satu tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Timur Tengah, menarik minat jutaan imigran dari pelbagai bangsa. Tak sedikit akhirnya menjadi warga negara Zionis.

Baca Juga: Hari Perdamaian Internasional, Khofifah Ajak Semua Pihak Terus Serukan Perdamaian di Palestina

Warga keturunan Arab yang kebanyakan tinggal di wilayah utara Israel, bukannya diam saja. Puluhan orang unjuk rasa. Di Facebook kampanye tak kalah masif. Warga Arab memasang foto bertuliskan "Menolak Jadi Warga Negara Kelas Dua".

Sana Jamalia dari Kota Haifa adalah penggagas kampanye online itu. Dia mengaku merasa miris bila RUU pemurnian Israel disetujui Knesset. "Jika ini sudah resmi kami benar-benar akan terpinggirkan. Kami harus melakukan sesuatu," kata Jamalia.

[ard]

Baca Juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran, Pelakunya Diduga Agen Israel

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO