Prihatin Nasib Petani Garam, Mahasiswa di Pamekasan Kirim Surat ke Presiden dan Gubernur Jatim

Prihatin Nasib Petani Garam, Mahasiswa di Pamekasan Kirim Surat ke Presiden dan Gubernur Jatim Basri saat akan mengirimkan surat terbuka lewat kantor pos setempat.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Berangkat dari keprihatinan melihat nasib petani garam yang semakin hari semakin menderita akibat harga garam produksi petani lokal yang tiap hari mengalami penurunan cukup signifikan, bahkan mencapai titik terendah yakni Rp 250 per kilogram.

Basri, seorang mahasiswa dari salah satu universitas yang berada di Kabupaten Pamekasan yang juga aktivis Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart) mengeluhkan permasalahan garam ini terhadap Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan mengirimkan surat terbuka lewat kantor pos setempat.

Baca Juga: Harga Sembako Jawa Timur Hari ini 11 Desember 2024

Ia berharap pemerintah ada regulasi paten yang mengatur batasan minimal harga untuk mengantisipasi harga garam supaya tidak anjlok.

"Pemerintah tidak tutup mata terhadap nasib petani garam di Madura. Karena sektor perekonomian Madura adalah garam salah satunya," tukasnya. (yen/ian)

Berikut yang ditulis oleh Basri:

Baca Juga: STISA Pamekasan Wisuda 50 Mahasiswa Prodi HES dan HKI

Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa timur

Kepada, Yth

Presiden RI dan Gubernur Jawa timur

Baca Juga: Bupati Pamekasan Kirim Empat Mahasiswa Berprestasi untuk Belajar ke Negeri China

Assalamualaikum wr wb, salam sejahtera untuk kita semua.

Teruntuk ayahanda Joko Widodo, dan ibu Khofifah gubernur jawa timur saya (basri) masyarakat Indonesia (madura) mengapresiasi atas kerja bapak presiden dan ibu gubernur jawa timur serta bersama jajaran menteri lainnya. Sungguh, dedikasi yang baik untuk perjalanan bangsa ini dan semoga Tuhan membalas kebaikan bapak presiden dan ibu gubernur jawa timur. Namun, Saya (Basri) merasa kecewa yang menurut penilaian saya atas ketidak pedualian pemerintah terkait harga garam yang sampai detik ini belum ada kejelasan, kenapa demikian, kami selaku mahasiswa juga bagian dari masyarakat madura meminta agar harga garam di perhatikan oleh pemerintah setempat maupun pemerintah propinsi dan pusat, terlebih terhadap legalisasinya. Khususnya di wilayah pulau garam.

Nyatanya harga garam yang beberapa tahun lalu harganya lebih dari satu juta per-ton, hari ini justru malah semakin anjlok seharga 250 ribu per-ton. Kami kecewa selaku bagian dari masyarakat madura terhadap pemerintah, sebab kualitas garam madura sangat bagus. Terlepas dari itu banyak kemudian kasus-kasus (Lahan) di PT GARAM yang menurut kami belum selesai di atasi, terutama di pamekasan madura

Baca Juga: GMC Pamekasan Berikan Kultum kepada Mahasiswa dan Bagi-Bagi Takjil Gratis

Kami juga beberapa bulan yang lalu mengawal bersama Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart) melalui aksi demontrasi tepatnya pada pada tanggal 24 september 2019 (hari tani nasional). Cuma sampai detik ini tidak ada bentuk kepedulian dari pihak PT Garam, dan pemerintah untuk mengangkat nasib rakyat (petani garam).

Bapak presiden dan ibu gubernur yang terhormat, tidak sedikit masyarakat atau petani garam mengeluh terkait anjloknya harga garam, dan kebijakan pemerintah yang sampai detik terkesan tidak peduli terhadap masyarakat madura. Dan saya selaku masyarakat madura mewakili untuk kemudian bisa menyampaikan aspirasi ini kepada pemerintah. Baik tataran pemerintah daerah,provinsi, dan pemerintah pusat. Mungkin melalui surat terbuka ini pemerintah dan masyarakat madura tahu bahwa sejatinya garam madura harus naik harganya sesuai kualitas. bahkan wajib.

Demikian surat terbuka ini ditulis dan tidak ada intervensi dari pihak manapun. Murni dari keresahan pribadi yang melihat permasalahan terkait harga garam. Saya Atas nama mahasiswa Indonesia, kami menunggu sikap negarawan Presiden Joko Widodo dan ibu gubernur jawa timur untuk segera mengambil sikap, apalagi janji politik gubernur dan wakil gubernur jatim adalah mengawal dua hal yang juga menjadi komitmen memajukan Madura, yakni jagung dan garam ydisampaikan saat menghadiri dalam Focus Grup Discussion (FGD) bertema Pembangunan Madura yang diselenggarakan Universitas Trunojoyo Madura dan Lingkar Jatim di Gedung Graha Utama UTM, Bangkalan, 30 April 2018 lalu.

Baca Juga: Unjuk Rasa BEM se-Pamekasan di Depo Pertamina Camplong Sampang Dibubarkan Polisi

Semoga Tuhan senantiasa hadir di dalam hati bapak presiden dan ibu gubernur, serta harapan saya negara ini menuju kejayaannya dan sejahtera masyarakat nya.

Pamekasan, Madura, 04 November 2019

Hormat Saya,

Baca Juga: Tolak Kenaikan BBM, Ratusan Mahasiswa Demo di Kantor DPRD Pamekasan

Ttd

Basri

Mahasiswa IAIN Madura/Aktivis Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart).

Baca Juga: 70 Balon Helium Meletus Bersamaan di Kampus IAIN Madura, Tiga Mahasiswa Dilarikan ke RS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO