MADIUN, BANGSAONLINE.com - Menurunnya nasionalisme di kalangan para pelajar menjadi ancaman serius terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini salah satunya disebabkan tidak diajarkannya lagi Pendidikan Moral Pancasila (PMP) sejak tahun 1999 lalu di sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Hal ini disampaikan Pasi Ops DIM 0803 Madiun, Kapten Ragil Nurcahyo, saat menjadi narasumber dalam Pembinaan Nilai-nilai Kepahlawanan bagi pelajar di kantor Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Kamis (28/11).
Baca Juga: BPIP Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Pasuruan
Ia mengatakan, tidak diajarkannya lagi PMP mengakibatkan masyarakat alergi terhadap Pancasila, terjadi kerusuhan di berbagai daerah. "Pancasila mati suri, lunturnya jiwa nasionalis, menurunnya moralitas bangsa serta maraknya aksi terorisme dan radikalisme," jelasnya.
Menurutnya, banyaknya masyarakat yang tidak hafal butir-butir Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, Kapten Ragil Nurcahyo berharap, Pancasila diajarkan lagi di sekolah-sekolah dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Mereka-mereka pun tidak tahu tentang apa isi Pancasila, apa isi daripada butir-butir Pancasila, apalagi mengamalkannya. Sehingga saya berharap kalau bisa ilmu tersebut dimasukkan lagi dalam kurikulum yang akan datang, yaitu tentang pengetahuan Pancasila, Undang-Undang Dasar, bahkan bisa dilaksanakan untuk diamalkan sehari-hari nantinya," katanya.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ingatkan ASN Jaga Netralitas di Pilkada 2024
Ia mengingatkan, runtuhnya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang masing-masing telah berkuasa sekitar 350 tahun, bukan karena invasi atau serangan dari luar, melainkan adanya konflik internal. Oleh karena itu, ia berpesan kepada generasi muda untuk tidak meninggalkan Pancasila, tidak mengingkari UUD 1945, tidak alergi terhadap Bhinneka Tunggal Ika dan tidak memecah belah NKRI.
"Hal demikian mengingat bangsa Indonesia ada karena adanya Sumpah Pemuda, Negara Indonesia ada karena adanya Pancasila," sebutnya.
Sementara itu, Pembinaan Nilai-nilai Kepahlawanan bagi Pelajar bertujuan antara lain untuk memupuk solidaritas, meminimalkan kesenjangan pelayanan publik dan mengikis rasa egois.
Baca Juga: Amanat Plt Bupati Lamongan di Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Sedangkan latar belakang diselenggarakannya kegiatan ini, menurut Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Mat Lazim adalah adanya perubahan perilaku masyarakat yang mengerdilkan nilai-nilai Pancasila sehingga tidak responsif terhadap warga lain.
“Ada perubahan perilaku manusia yang semakin mengerdilkan nilai-nilai moral Pancasila. Kemudian semakin pudarnya nilai responsif terhadap lingkungan di masyarakat maupun lingkungan di kenegaraan maupun berbangsa,” kata Mat Lazim.
Pembinaan Nilai-nilai Kepahlawanan diikuti 50 pelajar dari 15 kecamatan se-Kabupaten Madiun berlangsung satu hari dengan tema Kami Pahlawan Masa Kini. (hen/ian)
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Ajak Teladani Nilai Pancasila Sebagai Semangat Wujudkan Indonesia Emas 2045
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News