BangsaOnline.com - Kenaikan BBM bersubsidi beberapa waktu lalu (17/11/2014) memberikan berbagai respon positif maupun negatif dari masyarakat. Harga premium naik Rp 2.000 dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter dan berlaku sejak 18 November 2014. Kini, selisih harga Premium dengan Pertamax tidak begitu jauh, hanya terpaut Rp 1.700. Lalu, manakah yang lebih baik digunakan, Pertamax dan Premium?
Sebenarnya, nilai oktan RON 88 atau Premium kurang direkomendasikan pada mesin mobil dengan teknologi yang sudah maju dan memiliki kompresi tinggi. Penggunaan bensin dengan nilai oktan di bawah RON 90 dapat memberikan efek samping. Antara lain di ruang bakar dan piston yang dikotori kerak sisa pembakaran, serta kotoran menumpuk di oksigen sensor dan catalytic converter di saluran knalpot.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Mobil yang telah dilengkapi dengan beragam teknologi canggih seperti katup variabel atau sistem injeksi, membutuhkan bahan bakar dengan oktan tinggi dan fungsi detergensi yang baik. Untuk itu, pemilihan bahan bakar yang tepat perlu dilakukan. Bahan bakar yang tepat membuat proses peledakan di ruang mesin lebih sempurna sehingga mesin mampu bekerja efisien.
Aplikasi bahan bakar berkualitas tinggi seperti Pertamax membuat pembakaran mesin menjadi lebih sempurna, karena Pertamax dibekali sejumlah teknologi tinggi.
Pertamax mengandung detergency yang berfungsi membersihkan ruang mesin dan klep di ruang bakar. Untuk menjaga kemurnian BBM terhadap air, Pertamax juga memiliki kandungan aditif Demusifier yang bersifat ‘keep clean and clean up’. Zat aditif ini berfungsi menyempurnakan proses kimia dalam pembakaran, membersihkan mesin dari semua timbunan kotoran mencegah korosi pada saluran dan tangki bensin serta meningkatkan kinerja mesin.
Baca Juga: SKK Migas Teken Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Amanah dan Melati
Fungsi deterjen dari aditif pada bbm non subsidi, membuat pembakaran kian sempurna dan mesin selalu prima. Efek buruk dari kondensasi pun dapat diminimalisir. Pertamax juga memiliki Corrotion Inhibitor yang dapat mencegah karat di jalur bahan bakar dan tangki bensin. Performa mobil Anda tidak perlu diragukan lagi.
Jarak tempuh menggunakan premium dan Pertamax tentu memiliki perbedaan. Pemakaian RON 92 atau pertamax konsumsi BBM bisa lebih hemat sekitar 2 kpl.
Penggunaan BBM bersubsidi justru memberikan dampak negatif untuk jangka panjang. Selain performa mesin menurun hingga menyebabkan bahan bakar menjadi lebih boros, efeknya akan terasa saat melaksanakan servis sebesar 40.000 km. Penggantian oli/pelumas seluruh, tune up, pembersihan ruang bakar, kuras radiator dan minyak rem yang dapat menghabiskan biaya hingga Rp 1 juta lebih. Biaya servis akan mengalami pembengkakkan karena harus membersihkan dan memperbaiki bagian tersebut.
Baca Juga: PRPP Sabet Patra Nirbhaya Karya Pratama
Jadi, hemat mana antara Premium dan Pertamax? Jika dikalkulasikan, biaya pemakaian Pertamax lebih hemat bila dibandingkan dengan pemakaian premium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News