DONGGALA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada Rabu (12/2).
Kunjungan itu dimaksudkan untuk meninjau pengelolaan bantuan dan dukungan yang telah diberikan oleh masyarakat dan Pemprov Jatim, dalam penanganan bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada tahun 2018 lalu.
Baca Juga: Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah
Seperti diketahui, bencana gempa dan tsunami berkekuatan 7,4 skala richter (SR) yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat tanggal 28 September 2018 telah menyebabkan banyak korban jiwa, kerusakan dan kerugian yang luar biasa.
Pada kunjungan tersebut, Gubernur Khofifah juga didampingi langsung oleh Bupati Donggala, Kasman Lassa, dan beberapa pejabat Pemprov Sulteng serta Para kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga meresmikan 1 unit gedung SDN 9 Dalaka, Kec. Sindue, Kab. Donggala, Sulawesi Tengah. Peresmian tersebut memang sudah ditunggu oleh masyarakat Donggala. Utamanya agar anak-anak bisa mendapat tambahan fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)
Khofifah, sapaan akrab Gubernur Jatim menjelaskan, SDN 9 Dalaka tersebut merupakan hasil dari bantuan dan kepedulian masyarakat Jatim yang jumlah total bantuannya mencapai Rp. 3,8 Miliar.
Selain SDN 9 Dalaka, SDN lain yang berhasil dibangun yaitu SDN 22 Lende Ntovea Kec. Sirenja. Dimana, pada setiap sekolah mendapatkan 6 ruang belajar, 1 ruang guru, dan 2 kamar mandi.
“Kami harap SDN ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat khususnya semua anak-anak Donggala tepatnya yang berada di Kec. Sindue dan Kec. Sirenja, sehingga mereka bisa memiliki semangat dan motivasi yang tinggi untuk belajar,” harap gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Baca Juga: CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, sebagai langkah cepat dalam penanganan bencana gempa dan tsunami tersebut, usai kejadian Pemprov Jatim juga mengirimkan tim advance yg terdiri dari BPBD, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Prov. Jatim sebagai penyambung koordinasi dan komunikasi dari Pemrov jatim dengan tim penanganan bencana Gempa dan Tsunami di Palu. Pemprov Jatim juga membuka posko penerimaan bantuan di kantor BPBD Prov. Jatim.
“Pemprov Jatim telah mengirimkan bantuan ke Donggala dengan total bantuan berupa 38 truck berisi bahan makanan, perlengkapan bayi dan perempuan mengggunakan KRI Makasar dan KMP Drajat Paciran, bersama 20 Personil dari BPBD dan Relawan, 1 unit mobil Rescue, 1 unit pick up serta 1 truck serbaguna,” urai mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.
Lebih lanjut dijelaskan, Pemprov Jatim juga telah membantu pemulangan warga Jatim maupun warga di luar Jatim dari Palu usai kejadian bencana, dengan total warga sebanyak 1720 jiwa. Untuk warga Jatim sebanyak 1410 jiwa yang berasal diantaranya dari Lamongan, Tuban, Malang, Sumenep, Bojonegoro, Banyuwangi, Jember, Trenggalek, Mojokerto dan Pasuruan. Sedangkan, warga dari luar Jatim sebanyak 310 jiwa yang berasal dari Jawa Tengah, Palembang, Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung. (mdr/dur)
Baca Juga: Sempatkan Beli Takjil pada Penjual Makanan Sepi Pembeli, Taushiah Kiai Afif ini Direspon Khofifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News