GRESIK, BANGSAONLINE.com - Warga Jalan Tanjungwira Gresik Kota Baru (GKB) Desa Sukomulyo Kecamatan Manyar menyesalkan sikap Tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Pencegahan Penanganan Covid-19 Pemkab Gresik yang terkesan menutup-nutupi pasien dalam pengawasan (PDP) Corona yang meninggal di RSUD Ibnu Sina, Kamis (26/3) kemarin. Warga di sana tak dikabari atas kematian warganya itu, termasuk kondisi istri dan keluarga almarhum saat ini.
"Jadi, Satgas tak pernah ke sini (Tanjungwira) untuk mengabari warga, dan melakukan proteksi (pencegahan) sebelum dan sesudah warga kami yang kena Corona meninggal," ujar Ketua RT 6 RW 12 Faris, didampingi Wakil Ketua RT Muslih HS yang juga Ketua Takmir Masjid Mambaul Huda RW 12 GKB kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (27/2/3).
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Warga Tanjungwira, lanjut Faris, tempat lingkungan korban Covid-19 meninggal, saat ini juga mempertanyakan kondisi istri korban yang kabarnya juga tengah mendapatkan perawatan di RSUD Ibnu Sina.
"Kami meminta agar kami diberi tahu biar kami bisa melakukan proteksi warga kami dari virus corona," pintanya.
Warga juga menyesalkan langkah Satgas Covid-19 Pemkab Gresik yang hingga saat ini tak melakukan langkah apapun terhadap warga Tanjungwira tempat korban covid-19 meninggal, baik sosialisasi maupun pemberian bantuan berupa penyemprotan disinfektan, masker, maupun hand sanitizer.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Seharusnya kan setelah ada warga yang kena Covid-19, langsung diproteksi untuk antisipasi penyebaran," tambah Faris.
Sementara Muslih HS mengaku sangat prihatin, karena tak ada perhatian dari Satgas Penanganan Covid-19 Gresik pasca meninggalnya warga Tanjungwira yang berstatus PDP Covid-19. Muslih juga mengungkapkan bahwa selama ini dirinya tak mengetahui korban dimakamkan di mana.
"Kami baru tahu dari masyarakat kalau warga kami yang meninggal PDP Corona dimakamkan di makam umum Kelurahan Tlogo Pojok Kecamatan Gresik," ungkapnya.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Muslih kemudian membeberkan awal mula warganya diketahui terkena PDP Corona sebelum meninggal. Menurut Muslih, korban adalah AY (30), laki-laki. Pada hari Sabtu, tanggal 21 Maret 2020, korban masuk RSUD Ibnu Sina Gresik dalam pengecekan medis dan didiagnosa telah terpapar gejala Corona.
"Korban kemudian dirawat di ruang isolasi RSUD. Kemudian, pada hari Rabu tanggal 25 Maret 2020, sekira pukul 18.00 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter spesialis dari RSUD Ibnu Sina status PDP Corona karena hasil laboratorium masih menunggu hasil dari TDCC Unair, Surabaya," katanya.
"Selanjutnya, pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2020 sekira pukul 10.30 WIB, jenazah AP dilakukan pembersihan di RSUD bnu Sina dan selanjutnya dibawa ke TPU Tlogo Pojok Kecamatan Gresik dengan menggunakan mobil ambulans milik RSUD Ibnu Sina agar virus tidak menular ke masyarakat yang lain. Pemakaman oleh tim dari Dinas Kesehatan dan tim RSUD Ibnu Sina di TPU Tlogo Pojok Kecamatan Gresik," pungkas dia.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Camat Gresik, Purwanto membenarkan kalau pasien PDP Corona yang meninggal dimakamkan di TPU Kelurahan Tlogo Pojok. Sebelum pasien diputuskan dimakamkan di sana, Purwanto mengaku telah ada koordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Gresik dan pengurus makam.
"Pemakaman tidak melibatkan orang umum atau saudara korban. Langkah ini mengantisipasi penyebaran virus corona," pungkasnya. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News