JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Jenazah warga Dusun Mojodukuh, Desa Mojowangi, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang yang meninggal akibat terinfeksi Virus Corona (Covid-19), dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
Dari data yang didapat, warga tersebut meninggal dunia saat menjalani perawatan akibat Covid-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya, Jum’at (3/4) kemarin.
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
Kepala Desa Mojowangi, Pramono Hadi saat dikonfirmasi wartawan membenarkan jika terdapat salah satu warganya yang meninggal dunia akbat Covid-19 dan dimakamkan di TPU setempat pada Jum’at (3/4) malam.
“Kemarin ada pemberitahuan dari pihak keluarga korban kepada kami, bahwa yang bersangkutan telah meninggal dunia dan akan dimakankan di sini. Namun pemakamannya harus dilaksanakan dengan segera, karena korban meninggal akibat Corona,” ucapnya pada wartawan, Sabtu (04/04/20).
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Pramono menjelaskan, jenazah tiba dari Surabaya sekira pukul 18:30 WIB, dengan menggunakan mobil jenazah milik RSU Haji dan satu kendaraan yang ditumpangi petugas medis menggunakan pakaian lengkap sesuai protokol kesehatan.
“Ada dua kendaraan, satu mobil jenazah satu lagi mobil untuk petugas medis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang bertugas memakamkan jenazah. Mobil tersebut dari Surabaya langsung menuju TPU tanpa berhenti dan tidak melewati jalan kampung, melainkan lewat jalan protokol,” jelasnya.
Baca Juga: Jadi Gunjingan Warga, Oknum Kades di Jombang Gadaikan Mobil Siaga Desa dan Motor Dinas
Masih menurut penjelasan Pramono, jenazah tersebut memang asli warganya dan terdaftar sebagai penduduk Dusun Mojodukuh sesuai KTP, namun ia beserta keluarganya tinggal di Surabaya sudah lama dan bekerja sebagai driver grab.
“Korban beserta keluarganya sudah lama tinggal di Surabaya. Dirinya pulang paling sekitar 3 bulan sekali. Kami juga sama sekali tidak tahu kalau korban terpapar Corona. Tahunya ya kemarin itu waktu keluarganya laporan saat hendak dimakamkan,” terangnya.
Sementara, Kapolsek Mojowarno, AKP Yogas, S.H., saat dikonfirmasi membantah adanya penolakan warga setempat terkait pemakaman jenazah tersebut. Sebab saat jenazah tiba, dirinya beserta Camat Mojowarno turut mengawal hingga proses pemakaman selesai.
Baca Juga: Perangkat Desa di Jombang Ditangkap Usai Terlibat Illegal Logging
“Tidak ada warga yang menolak, kami beserta muspika setempat turut mengawal hingga pemakaman selesai. Namun, kami hanya diperbolehkan menunggu dari kejauhan karena sesuai protokol kesehatan, pemakamam hanya dilakukan oleh petugas khusus dengan menggunakan APD lengkap. Warga tidak ada yang boleh ikut,” ujarnya.
Dikatakan Yogas, makam warga Dusun Mojodukuh berada di area TPU di Desa Gondek lokasinya memang di tengah persawahan dan jauh dari permukiman penduduk. Sedangkan di Mojodukuh sendiri hanya punya komplek pemakaman keluarga.
“Dari nenek moyangnya warga Mojodukuh memang kalau ada warga yang meninggal di makamkan di TPU Desa Gondek. TPU tersebut milik tiga Desa, yakni Gondek, Mojojejer dan Mojowangi. Jadi tidak benar jika ada penolakan dari warga kalau tidak boleh dimakamkan di Mojodukuh sendiri. Karena itu komplek pemakaman keluarga,” pungkasnya.
Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Perampok Minimarket di Jombang
Saat dilakukan proses pemakaman jenazah, terjadi sedikit kendala. Mobil jenazah milik RSU Haji terjerembap di jalan rusak yang berada di pintu masuk TPU, hingga tak bisa jalan. Karena cuaca saat itu hujan deras serta tak ada penerangan sehingga mobil ditinggalkan begitu saja.
Hingga hari ini, mobil jenazah yang terjerembap masih terlihat dan belum dilakukan evakuasi lantaran jalan dengan tanah liat dan masih basah, sehingga harus nunggu kering.
Pihak Pemkab Jombang menerjunkan anggota BPBD guna melakukan pengecekan serta sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pemakaman serta di sepanjang jalan makam. Sementara untuk hari ini, warga sekitar dilarang ke area makam atau beraktivitas di lokasi TPU. Hal itu untuk antisipasi jika masih ada lokasi.
Baca Juga: Perampokan Minimarket di Jombang, Rp62 Juta Amblas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News