
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto memerintahkan jajarannya, baik Kepala OPD, Camat, hingga Kades agar lebih proaktif untuk melakukan penyisiran terhadap warganya yang habis bepergian luar kota. Hal ini dilakukan untuk mencegah sebaran virus Corona (COVID-19).
Ia juga mengintruksikan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Nadlif, untuk memerintahkan para Camat, Petugas Puskesmas, hingga Kepala Desa, untuk lebih ketat lagi dan bekerja keras melakukan penyisiran terhadap warga yang masih menggelar kegiatan mengundang massa maupun bergerombol.
Orang nomor satu di Kabupaten Gresik ini menegaskan penanganan COVID-19 harus tegak lurus.
"Physical Distancing atau jaga jarak harus benar-benar dilakukan hingga paling bawah tingkat RT/RW. Jangan main-main. Tegak lurus, agar Camat bekerja keras untuk menekan Kepada Desa dan Kelurahan demi kesehatan kita bersama. Lakukan penyisiran kepada warga yang sakit atau dari luar kota dan wajib didaftar. Masih ada yang melakukan kegiatan banyak orang kumpul apapun bentuknya, aparat 3 pilar wajib membubarkan," pintanya.
Bupati mengungkapkan, sudah ada tambahan lima orang positif COVID-19 di Kabupaten Gresik dari kegiatan berkumpul-kumpul.
"Aparat tiga pilar harus tegak lurus dan bergotong royong dalam memerangi mereka yang melanggar aturan yang berlaku atau melanggar maklumat. Jika masih ada yang melanggar, maka Polres dan Kodim harus menindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku," terangnya.
Dalam kesempatan itu, bupati juga memberikan apresiasi dan menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh tenaga kesehatan (dokter dan para medis) yang telah memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien COVID-19.
"Komitmennya yang sangat luar biasa tanpa mengenal lelah dalam menangani merawat saudara-saudara kita yang sakit karena COVID-19. Terima kasih kepada Kadinkes, pimpinan rumah sakit (RS) pemerintah, swasta, dan seluruh jajarannya atas dukukungannya demi kelancaran menuntaskan COVID-19 ini," katanya.
Guna memerangi virus yang tidak terlihat ini, bupati mengerahkan seluruh tenaga medis se-Kabupaten Gresik. Mulai di tingkat Rumah Sakit, Puskesmas, hingga Bidan Desa dan Kepala Desa untuk bergerak melakukan penyisiran.
"Mulai dari 32 Puskesmas, 74 Puskesmas Pembantu (Pustu), 254 Ponkesdes, 1.472 pos pelayanan desa, 330 bidan desa, dan ribuan kader KB, tolong semuanya bergerak untuk menyisir pergerakan warga dan lebih aktif menemukan mereka yang berisiko," pungkasnya. (hud/rev)