BangsaOnline-Pemandian air panas Pacet Mojokerto sangat digandrungi oleh warga Jawa Timur. Terutama karena airnya yang mengandung belerang sehingga bermanfaat untuk menghilangkan rasa pegal dan linu, juga untuk penyakit lainnya, bahkan penyakit kulit. Banyak sekali keluarga dari Surabaya dan daerah lain yang datang tiap harinya hanya untuk ”kum-kum” atau berendam di air panas itu.
Sayangnya, baik Disbudpar Mojokerto, apalagi Disbudpar Jawa Timur terkesan tak peduli terhadap pemeliharaannya. Buktinya, pemandian yang sejatinya sangat bermanfaat dan potensial jadi ajang wisata andalan Jawa Timur itu tidak terawat dengan baik. Airnya kotor bahkan pesing. Saluran air di ruang ganti mampet dan penuh sampah. Sedemikian pesing banyak orang yang tiba-tiba mengurungkan niatnya untuk menyebur ke air panas itu.
“Pesing. Gak jadi,” kata Bella, siswa kelas 4 SD yang tiba-tiba keluar dari air panas itu. Ia bersama saudara dan teman-teman cabut dari air panas itu.Ia kemudian pindah ke kolam lain. Tapi di kolam lain kondisinya juga tak jauh berbeda.
Bahkan di kolam air dingin untuk dewasa didekat pintu masuk airnya lebih parah lagi. Airnya berlumut bahkan warnanya kotor dan hijau tua. Tampaknya airnya jarang diganti dan tak dibersihkan.
Yang menyedihkan, fasilitas kamar gantinya sangat jorok. Semua saluran got mampet karena tak pernah dirawat. Akibatnya, air kotor dan pesing memenuhi ruang berukuruan kira-kira 1,5 meter persegi itu. Padahal aliran air di semua tempat di lokasi pemandian ini seharusnya sangat lancar mengingat posisi tanahnya yang curam. Tapi karena petugas yang bertanggungjawab atas pemeliharaan dan kenyamaan pemandian air panas ini tak peduli terhadap tanggungjawabanya akhirnya pengunjung yang sudah membayar tiket puluhan ribusangat dirugikan.
Ironisnya, dalam setiap ruang kamar mandi itu dipasang timba atau ember kecil berwarna hitam. Tampaknya timba itu dipasang agar air mancur pembilas tubuh pengunjung tak nyiprat danbercampur dengan air kotor yang memenuhi ruang ganti. Artinya, para petugas pemandian sudah tahu kalau got atau saluran air di semua kamar ganti itu mampet. Karena itu parapetugas lalu memasang timba ala kadarnya di setiap kamar ganti pengunjung.
Padahal harga tiket masuk lokasi pemandian ini termasuk mahal untuk ukuran warga kelas menengah ke bawah. Apalagi para pengunjung harus bayar tiket dobel untuk bisa menikmati air panas itu.
Masuk ke area pemandian harus bayar tiket masuk. Untuk 6 orang berikut mobil harus bayar Rp 78.000,- Kemudian pengunjung harus bayar lagibila mau berenang atau mandi air panas. Perorang Rp 10.000 untuk dewasa, sedang untuk anak-anak Rp 7.500,-.
Harga parkir juga sangat mahal, Rp 15.000 untuk mobil. Memang untuk mobil dapat fasilitas cuci. Tapi harga itu sudah terbilang tinggi untuk ukuran parkir yang diatur Perda.
Sementara Kepala Disbudpar Mojokerto ketika dihubungi bangsaonline belum bisa memberi penjelasan. Begitu juga Kepala Disbudpar Jawa Timur sulit dihubungi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News