171 Orang Dievakuasi, Dini Hari Gubernur Khofifah Pantau Pelaksanaan Operasi Penertiban PSBB

171 Orang Dievakuasi, Dini Hari Gubernur Khofifah Pantau Pelaksanaan Operasi Penertiban PSBB Tim patroli gabungan yang diikuti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik yang memberlakukan PSBB berhasil mengamankan 171 orang yang masih melakukan aktivitas di luar rumah pada jam malam. foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Memasuki hari kelima pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jawa Timur khususnya kawasan Surabaya, Gresik dan Sidoarjo, tim patroli gabungan di tiga daerah PSBB berhasil mengamankan 171 orang yang masih melakukan aktivitas di luar rumah pada jam malam.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada dini hari pukul 01.00, Ahad (3/5), memantau langsung masyarakat yang terjaring razia patroli gabungan pada Sabtu (2/5) malam dan langsung dilakukan Rapid Test serta pemeriksaan serentak di Mapolrestabes Kota Surabaya, Jl. Sikatan Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

(Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengikuti patroli gabungan di tiga wilayah. foto: ist/bangsaonline.com)

Ia menegaskan, penyebaran Covid-19 tidak boleh dianggap remeh dan sepele. Penyebaran Covid-19 tidak bakal bisa menular jika tidak ada mobilitas dari pergerakan orang. Oleh karena itu, kepatuhan dan disipilin untuk tetap tinggal dan beraktifitas di dalam rumah guna memutus penyebaran Covid-19 di Jatim menjadi sangat penting dilakukan.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Kota Surabaya, lanjut Khofifah sapaan akrabnya itu, menyebut hingga saat ini telah terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 47.7 persen atau sejumlah 495 orang dari total kasus terkonfirmasi di Jatim yaitu 1.037 orang. Jumlah ini sangat besar dibandingkan dengan kota kota besar lain di Indonesia seperti Bandung 189 orang dan Bogor 83 orang dan sebagainya.

Hal ini disampaikan saat menyaksikan pemberangkatan 77 orang dalam risiko dari Mapolrestabes Surabaya ke BPSDM di Balongsari Surabaya di halaman Mapolresrabes Surabaya, Minggu (3/5). Tampak Gubernur Jawa Timur didampingi Kapolda Jawa Timur, Pangdam V Brawijaya, dan Pangko Armada II ikut menyaksikan keberangkatan masyarakat yang kena razia dari Mapolrestabes Surabaya ke BPSDM Pemprov Jatim.

"Razia patroli gabungan merupakan bagian dari tahapan PSBB yakni berupa tindakan setelah dilakukan himbauan dan teguran setelah tanggal 28-30 April 2020. Maka tanggal 1 Mei - 11 Mei 2020 adalah tahapan teguran dan tindakan. Jika dihitung ini kemarin hari kedua untuk tahapan teguran dan tindakan. Tercatat hasil rapid tes ada 6 orang yang reaktif. Terhadap yang reaktif langsung dirujuk ke rumah sakit dan yang orang dalam resiko (ODR) dikarantina 14 hari . Kita menyaksikan pelepasan dari Mapolrestabes Surabaya menuju BPSDM di Balongsari Surabaya," ungkapnya.

Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah

Khofifah menyebut, pihaknya terus mengikuti perkembangan patroli gabungan yang tidak hanya dilakukan di Surabaya melainkan di Sidoarjo serta Gresik. "Hingga saat ini Kota Surabaya yang terkonfirmasi positif covid-19 jumlahnya sangat tinggi yakni 495 orang ," terangnya.

PSBB yang dilakukan di Jatim akan terus berjalan efektif memutus penyebaran Covid-19 jika masyarakat bisa patuh serta disiplin. Mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin ternyata tidaklah mudah dan membutuhkan waktu.

Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia

"Kami memberikan apresiasi kepada jajaran dari Kapolda, Kapolrestabes beserta jajaran, TNI, Satpol PP kabupaten/kota setempat sama sama melakukan proses teguran ini. Saya ingin menjadikan teguran dan tindakan ini sebagai pembelajaran kita bersama dengan data yang ada, jangan menganggap enteng dan jangan menganggap remeh bahwa penyebaran Covid-19 ini cepat dan masif sekali," jelasnya.

Menurutnya, ketika masyarakat bisa menjaga kepatuhan dan kedisiplinan dengan tinggi maka penyebaran Covid-19 ini bisa teratasi lebih efektif. "Kita berupaya agar PSBB di Jatim bisa berlangsung efektif sehingga tidak perlu dilakukan perpanjangan PSBB seperti daerah atau provinsi lain yang telah terlebih dahulu mengajukan perpanjangan. Saya mohon dipahami masyarakat yang berada di wilayah PSBB, yakni Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik bisa terus patuh dan disiplin untuk tetap tinggal di rumah dan melakukan aktivitas di rumah," tegasnya.

Di tempat yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol. Luki Hermawan mengatakan, razia gabungan pada PSBB hari kelima ini yang dilakukan di tiga wilayah serentak, yakni Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.

Baca Juga: Pembahasan Raperda APBD TA 2025 di DPRD Provinsi, Pj Gubernur Jatim: Siap Akselarsi Peningkatan PAD

Hasil dari razia gabungan tersebut, lanjut Kapolda, untuk wilayah Gresik terdapat 65 orang, Sidoarjo 24 orang, serta Kota Surabaya terjaring razia sebanyak 80 orang. Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pemeriksaan sesuai aturan.

"Kami akan terus melakukan penindakan sesuai aturan dan akan melakukan rapid test kepada masyarakat yang terjaring razia pada pelanggar PSBB. Kita harus lakukan tindakan tegas supaya semua masyarakat bisa menjaga agar penyebaran Covid-19 tidak meluas. Mudah mudahan saudara saudara kita yang terkena rapid test ini betul-betul sehat," tutupnya. (tim).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO