JEMBER, BANGSAONLINE.com - Seorang Kepala Desa (Kades) di Jember menyiapkan kamar hotel untuk lokasi isolasi warga dari luar Jember yang akan pulang kampung (pulkam) ke Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi.
Hal itu dilakukannya dengan dalih untuk menghindari rusaknya suasana keakraban saat momen Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
Dirinya memilih kamar hotel sebagai lokasi isolasi bagi warga yang nekat pulang kampung ke desanya agar tidak jauh dari wilayah rumah warga yang dikunjungi. Dan juga lebih menjaga suasana kondusif di lingkungan desanya.
"Antisipasi dari kemungkinan ada warga (perantauan) yang memaksa pulang kampung ke Desa Jubung. Nah, kita tidak ingin merusak suasana keakraban sesama warga. Prinsipnya, kita ingin memisahkan orang asli Jubung yang sehat dan pendatang yang tidak tahu kondisinya," kata Kades Jubung Bhisma Perdana saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (3/5/2020) siang.
Mereka yang pulang kampung itu, kata Bhisma, bisa tetap tenang dengan mengikuti aturan pemerintah isolasi selama 14 hari, juga hubungan keakraban antar warga terjaga baik.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
"Tidak ada saling curiga atau perasaan khawatir. Kita ingin hubungan sesama keluarga tetap harmonis, juga antisipasi Covid-19 di wilayah kita," katanya.
Terkait rencana isolasi warga yang nantinya nekat datang untuk mudik, kata Bhisma, akan dilakukan pertengahan Mei ini. "Karena di waktu itu katanya akan ada warga yang masih nekat mudik, juga kami selalu berkoordinasi dengan perangkat pemerintah setempat. Bahkan juga H-7 ada yang nekat mudik itu," katanya.
Dipilihnya hotel sebagai lokasi isolasi, kata pria yang juga seorang pengusaha UMKM kopi olahan ini, agar keluarga yang dikunjungi masih bisa berinteraksi tidak terlalu jauh. Karena menurut Bhisma, ada beberapa hotel yang lokasinya berada di wilayah Desa Jubung.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
"Ada 2 hotel dan memungkinkan untuk disewa dan jadi lokasi isolasi. Mekanismenya sesuai protokol keamanan (selama 14 hari), untuk memanfaatkan fasilitas yang ada dan saling membantu antar sesama," ungkapnya.
Juga seperti ia ketahui, usaha perhotelan saat ini sedang lesu dengan kondisi Covid-19. "Untuk anggaran isolasi di hotel itu, kita ada pendapatan asli desa yang cukup jika digunakan sewa kamar hotel sebagai lokasi isolasi. Kecuali ada indikasi ke arah butuh tindakan medis, tidak kita taruh di hotel, tapi langsung ke rumah sakit penanganannya," tandasnya. (ata/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News