Dua Warga Positif DBD, Dinkes Mojokerto Tetapakan Status Waspada

MOJOKERTO (BangsaOnline) - Warga kawasan Benteng Pancasila (Benpas), Kelurahan Balongsari, Kota Mojokerto dihimbau waspada Dengue (DBD). Pasalnya, dua warganya dinyatakan positif terjangkit penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegypti ini. 


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto, Christiana Indah mengatakan, dua minggu lalu memang muncul temuan kasus DBD pada dua orang dewasa di wilayah Benpas. Keduanya sudah dirawat di rumah sakit umum dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

Baca Juga: Senam Prolanis Meriahkan HUT ke-56 BPJS Kesehatan

"Hasil uji laboratorium dari kedua pasien tersebut masih demam dengue belum demam yang mengeluarkan darah. Tapi jika tidak cepat ditangani, tak menutup kemungkinan menjadi DBD," ujar Indah, kemarin (7/1).

Indah mengaku padatnya akses masuk warga luar kota ke kawasan benteng pancasila, diduga sebagai faktor pembawa masuknya penyakit ini. Sebab, saat hari sabtu dan minggu, kawasan Benpas menjadi kawasan wisata kuliner yang selalu ramai dikunjungi warga dari luar Kota Mojokerto.

"Hari sabtu dan minggu banyak pengunjung luar kota berkeliaran disana. Bisa jadi, nyamuk itu kebawa masuk melalui mobil-mobil yang dibawa oleh pengunjung luar kota itu," sergahnya.

Namun demikian, pihaknya tidak bisa diam berpangku tangan menyalahkan keadaan. Sebab yang pasti, jika ada warga yang sudah terjangkit, bisa dipastikan nyamuk pembawanya masih berendemi diwilayah itu. Dan jika tidak segera diberantas, sang nyamuk bisa berkembang biak menjadi banyak.

"Karenanya setelah ada temuan, kita langsung mengumpulkan kader pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di Kelurahan Balongsari. Kita perintahkan mereka melakukan kerja bakti mensterilkan nyamuk berikut jentiknya di lokasi 100 meter kanan kiri, depan maupun belakang rumah pasien DB," tandasnya.

Tak hanya itu, Indah juga menetapkan kawasan Benteng Pancasila sebagai wilayah waspada DBD. Dimana, wilayah tersebut wajib mendapatkan atensi dan pengawasan penuh dari Dinkes agar penyakit tersebut tidak mewabah dan membahayakan warga sekitarnya.

Baca Juga: Kasus Demam Berdarah Meningkat Hampir Tiga Kali Lipat, Ini Cara Penanggulangannya Menurut Kemenkes

"Karena sudah ada temuan pasien lebih dari satu, maka kita tetapkan kawasan tersebut waspada DBD. Kita himbau warga agar lebih berhati-hati untuk menjaga kebersihan wilayahnya. Karena saat musim hujan seperti sekarang, perkembang biakan nyamuk ini lebih cepat ketimbang musim biasanya," imbau Indah.

Selain itu, Indah menambahkan, jika ada warga yang mengeluh demam, sakit kepala, kulit kemerahan yang tampak seperti campak dan nyeri otot serta persendian sebaiknya langsung berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Karena, gejala tersebut, merupakan gejala awal dari penyakit DBD.

"Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah yang berakibat rendahnya tingkat trombosit darah, dan yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya dan berakibat kematian," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO