Petugas medis dari Dinkes saat melakukan rapid test ASN di lingkungan Pemkot Batu.
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan Pemerintah Kota Batu, Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu menargetkan rapid test terhadap 3.000 ASN di lingkungan Pemkot Batu.
Hal ini disampaikan M. Chori, Jubir Gugas Covid-19 Kota Batu. "Kebetulan kemarin sudah didahului 472 ASN yang mengikuti rapid test, dengan hasil semuanya non reaktif," ujarnya, Selasa (9/6).
Baca Juga: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Hasil Tes Antigen Tanpa Swab di Pelabuhan Ketapang
Pelaksanaan rapid test kepada para ASN oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu dilakukan secara bertahap sejak Senin (8/6) kemarin hingga Jumat (12/9) depan. Kegiatan ini akan berlangsung di Balai Kota Among Tani Kota Batu, Jalan Panglima Sudirman.
Diungkapkan M. Chori, yang akan di-rapid test tidak hanya para ASN, tetapi juga anggota TNI dan Polri yang bertugas di posko check point di wilayah Kota Batu.
Baca Juga: Warga Sidomulyo Terkonfirmasi Positif, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Satgas Covid-19 Lakukan Tracing
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, dr Susan Indahwati mengatakan, rapid test kepada ASN ini dilakukan karena mereka terlibat langsung dan berinteraksi dengan masyarakat saat memberikan pelayanan.
"Karena para ASN sering berinteraksi dengan masyarakat saat memberikan pelayanan, sehingga perlu pendektesian dini guna mengantisipasi penularan wabah Covid-19," ujar dr. Susan Indahwati.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso mengatakan, rapid test tidak hanya untuk ASN, namun seluruh staf dan pegawai di lingkungan Pemkot Batu.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19 saat Nataru, Polres Tuban Perketat Wilayah Perbatasan
“Untuk kegiatan pelaksanaan rapid test ini kami menggunakan alat yang meminimalisir rasa sakit. Tapi tidak mengapa, karena pelaksanaan ini masih ada waktu sampai dengan Jumat depan." pungkas Punjul Santoso sembari menambahkan bahwa masih ada beberapa orang yang enggan dilakukan rapid test. (asa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
