SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengurus DPD Partai Golkar Jawa Timur dipimpin Muhammad Sarmuji sowan ke PWNU Jatim. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan berbagai urusan, baik yang bersifat nasional maupun isu seputar Jawa Timur.
K.H. Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim menekankan Golkar dan NU memiliki banyak kesamaan, terutama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjaga Ideologi Pancasila.
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
"Saya kira NU dan Golkar mempunyai kesamaan visi dalam empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 atau disingkat PBNU. Bagi kami PBNU ini sudah final," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang itu, Selasa (16/6/2020).
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, M. Sarmuji menegaskan bahwa tekad Golkar mengenai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD tahun 1945 tidak pernah berubah sejak kelahirannya.
“Kita akan pertahankan empat konsensus dasar negara dengan segenap kekuatan,” tegas Sarmuji.
Baca Juga: Sah, Gus Kikin Terpilih jadi Ketua PWNU Jatim dengan Dukungan 88 Persen
Dalam kesempatan itu juga disinggung mengenai RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang tengah menjadi kontroversi di masyarakat. Mengenai RUU tersebut, Sarmuji mengatakan bahwa DPR mendengar suara masyarakat yang menghendaki RUU tersebut tidak dilanjutkan. Secara prinsip, RUU tersebut memang harus ditinjau ulang.
“Secara sosiologis, RUU HIP ditolak masyarakat, secara substansi ditemukan prinsip yang menurut banyak kalangan tidak berkesesuaian dengan Pancasila seperti termaktub dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945," urai Ketua Umum KAUJE ini.
"Kalaupun dilanjutkan, RUU ini harus banyak penyesuaian-penyesuaian berkaitan dengan materinya. Tapi memungkinkan juga dilakukan penghentian pembahasan. Tinggal disesuaikan dengan UU MD3 dan Tatib," pungkas Sarmuji. (mdr/zar)
Baca Juga: Spirit Tebuireng, LPNU Jatim Tingkatkan Pendampingan Ekonomi Nahdliyin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News