Sepenggal Kisah Kampung Tangguh di Surabaya saat Tangani Warga Penderita Covid-19

Sepenggal Kisah Kampung Tangguh di Surabaya saat Tangani Warga Penderita Covid-19 Salah satu Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Keberhasilan Pemkot dalam menerapkan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo rupanya benar-benar terwujud. Bukti keberhasilan ini terwujud dalam bentuk kegotongroyongan masyarakat saat membantu warganya yang terkonfirmasi Covid-19 semakin erat.

Salah satunya, seperti yang dialami Mega Arista, pria berusia 31 tahun yang tinggal di Jalan Lidah Kulon RT 06 RW 03, Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, . Ia dinyatakan confirm Covid-19 pasca melakukan pemeriksaan swab pada tanggal 31 Mei 2020.

Pada saat itu, Mega yang tengah tinggal bersama istri dan dua anaknya mendapati kabar bahwa ia dinyatakan positif oleh pihak puskesmas. Tanpa menunggu lama, tim puskesmas turun untuk melakukan tracing dan meminta persetujuan langsung kepada RT/RW untuk membawa Mega ke tempat isolasi.

“Pihak puskesmas cerita kalau sebenarnya RT dan RW ingin merawat saya di rumah dan menahan untuk berangkat. Tetapi saya harus berangkat demi keselamatan bersama,” kata Mega Arista saat dihubungi, Selasa (23/6/2020).

Selama menjalani masa karantina, Mega mengaku mendapat banyak dukungan untuk dirinya agar segera pulih. Dukungan yang terus mengalir itu melalui berbagai cara. Mulai dari pesan di grup WhatsApp hingga telepon, “Saya mendapat dukungan yang luar biasa. Terutama para tetangga yang aktif men-support saya selama di karantina,” ungkapnya.

Setelah melewati masa karantina, pada tanggal 5 Juni 2020 pukul 11.00 WIB, Mega kembali pulang ke rumah. Setiba di rumah, seketika itu ia tercengang lantaran Ketua RT/RW, Staf Linmas Kelurahan serta beberapa perwakilan warga menyambut kedatangannya meski dari jarak yang berjauhan, “Jujur, saya kaget dan terharu. Semua orang tersenyum pada saya. Meskipun kami tidak berdekatan,” cerita Mega.

Pada saat itu, istri dan kedua anak Mega tinggal sementara di kos-kosan milik orang tuanya, sehingga setelah menjalani karantina di hotel, ia tinggal sendiri selama sepekan di rumah. Selama itu pula bentuk intervensi dari tetangga terus mengalir. Mulai permakanan, vitamin, bahkan sampai dengan susu untuk anaknya juga diberikan.

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO