GRESIK, BANGSAONLINE.com - Salah satu bakal calon yang ikut running kontestasi Pilbup Gresik 2020, mengaku pasrah jika gagal maju karena tak mendapatkan rekom dari partai politik. Meskipun, telah habis miliaran rupiah untuk sosialisasi, dan kebutuhan pencalonan.
Ia mengaku siap menerima kenyataan pahit tersebut. "Mau gimana lagi. Wong faktanya memang seperti itu Mas. Saya ikhlas untuk ibadah dan ikhtiar memperbaiki Gresik jika gagal maju Pilbup," ungkap salah satu bakal calon kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (2/7).
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
Ia menjelaskan biaya miliaran rupiah yang telah dikeluarkan, selain untuk sosialisasi, juga untuk menggalang dukungan massa, mendongkrak elektabilitas dan popularitas, dan sejumlah keperluan lain.
"Ya setelah mendaftar kan diminta untuk turun lakukan sosialisasi ke masyarakat, untuk menggaet dukungan massa, untuk menaikkan elektabilitas dan popularitas. Itu memang perintah partai yang harus saya jalankan. Ini sebagai bentuk loyalitas. Jadi, biaya untuk sosialisasi itu memang besar," jelasnya.
Namun, ia mengaku optimis bisa mendapatkan rekom parpol untuk maju Pilbup Gresik 2020. "Saya bismillah dan yakin bisa maju. Segala kemampuan yang saya miliki saya keluarkan dan saya kerahkan. Tapi, kalau tak bisa maju, ya saya sebagai hamba pasrah kepada Allah SWT. Yang penting tuntunan bentuk ikhtiar telah saya lakukan maksimal," jelasnya.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
Ia mengaku hanya memikirkan para pendukungnya, baik di internal partai maupun masyarakat, apabila gagal mendapatkan rekom. untuk maju Pilbup Gresik 2020. "Kalau kecewa pasti para pendukung," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah parpol di Gresik sudah menggelar penjaringan dan pendaftaran bacabup dan bacawabup Gresik 2020. Yakni DPC PDIP, DPD Nasdem, DPD Golkar, DPC Gerindra, DPC PPP, dan DPC Partai Demokrat.
Sejumlah figur yang mendaftar dalam penjaringan tersebut adalah Moh. Qosim (Ketua PKB), Ahmad Nurhamim (Ketua Golkar), Ahmad Nadir (mantan Ketua DPRD), Achmad Nadlir (Ketua PPP), Tri Putro Utomo (Bendahara Nasdem), dan Asluchul Alif (Ketua Gerindra).
Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
Kemudian, dr. Anis Ambiyo Putri (pengusaha), Achmad Effendy Noor (pengusaha), Sueb Abdullah (pengusaha), Siti Muafiyah (Bendahara PDIP), M. Nuh (pengusaha), Agus Mualif (pengusaha), dan sejumlah figur lain.
Kini, para figur itu tengah harap-harap cemas menunggu turunnya rekom dari parpol. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News