TUBAN, BANGSAONLINE.com - Petani Green Belt PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban mulai memetik hasil dari penanaman pisang cavendish pada pertengahan tahun lalu.
Dalam panen perdana kali ini, sebanyak 102 tandan pisang cavendish dipanen petani dengan memanfaatkan lahan sabuk ijo milik SIG Pabrik Tuban, Senin (13/6/2020) kemarin.
Baca Juga: Petani Bawang Merah di Tuban Bersyukur Dapat Bantuan Traktor Khusus
Di area lahan bekas tambang tanah liat yang berada di Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak tersebut, awalnya ditanami pisang cavendish sebanyak 3.000 pohon dan dikelola 17 Petani Green Belt binaan SIG Pabrik Tuban. Kini, pohon pisang tersebut telah beranak pinak dan hasilnya juga telah dapat dinikmati oleh para petani.
"Alhamdulillah, saya sudah panen, hasilnya sudah dapat saya rasakan. Kurang lebih jika dihitung sudah mendapatkan uang sekitar empat jutaan," tutur salah satu Petani Green Belt SIG, Badrus Soleh.
Bersama sejumlah petani lainnya, Soleh mengungkapkan, perawatan pohon pisang tidak terlalu sulit. Apalagi, pihak SIG juga terus memberikan pendampingan agar para petani memperoleh hasil maksimal sesuai harapan.
Baca Juga: Tingkatkan Produksi, Unirow Kenalkan Alat Evaporator "CEPEK" untuk Petani Garam di Tuban
"Tidak hanya itu, perusahaan juga membantu proses distribusi dan penjualannya. Ada Koperasi Petani Green Belt, jadi jualnya enak sudah diatur oleh pengurus. Kita tidak usah bingung," tambah Soleh.
Sementara itu, Ketua Koperasi Petani Green Belt Semen Indonesia, Hadi Utomo mengatakan, program perkebunan ini sangat bermanfaat bagi warga, apalagi saat ini pisang sudah mulai rutin berbuah. Rata-rata satu petani mampu menghasilkan lima hingga tujuh tandan sekali panen. Rentang waktu produksi 75 hingga 80 hari dari awal keluar jantung menuju masa panen.
"Hari ini kebun kita panen 102 tandan pisang, ini juga langsung diambil oleh pengepul dari Surabaya. Oleh pengepul, pisang ini akan melewati satu proses pematangan yang belum dapat kami lakukan sendiri," terang Hadi.
Baca Juga: Majukan UMKM Binaan, SIG Pabrik Tuban Ajak Kolaborasi Anak Usaha
Menurutnya, untuk bagi hasil hasil panen, koperasi hanya mengambil 20 persen, sementara sisanya 80 persen akan dikembalikan kepada para petani.
Dengan bagi hasil tersebut, petani dapat merasakan hasilnya dan yang pasti mampu menambah ekonomi keluarga. Untuk yang 20 persen masuk koperasi kita bagi dua, satu bagian untuk kas koperasi, dan yang sebagian lagi untuk pengembangan usaha bersama.
GM of Corporate Communication PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Fardhi Sjahrul Ade mengatakan, ada sekitar 17,5 hektare lahan pascatambang tanah liat Tlogowaru diberi nama Eco Park Kambang Semi. Selain digunakan untuk perkebunan pisang cavendish, saat ini juga sedang dikembangkan berbagai tanaman lainnya seperti anggur, klengkeng, alpukat, dan berbagai tanaman lainnya.
Baca Juga: Tujuh Rumah tak Layak Huni di Tuban Direnovasi UPZ SIG
"Di situ juga akan kita buat peternakan kambing. Rencananya juga akan kita lengkapi berbagai sarana dan prasarana camping ground. Sehingga, bisa menjadi tempat wisata edukasi bagi masyarakat," ungkapnya.
Lebih lanjut, Fardhi menuturkan, nantinya Eco Park Kambang Semi baik perkebunan maupun peternakannya, akan dikelola oleh masyarakat sekitar perusahaan. Hal tersebut dapat menjadi tambahan penghasilan atau sumber ekonomi masyarakat.
"Kita berharap nantinya ini mampu menjadi sumber ekonomi untuk masyarakat sekitar perusahaan. Untuk itu, kita mohon kerja sama dan dukungan semua stakeholder apa yang kita rencanakan ini dapat berjalan dengan baik," pungkasnya. (gun/zar)
Baca Juga: SIG Pamerkan Aplikasi Semen Hijau dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News