KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendorong Polres Batu dan Pemkot Batu untuk mengoptimalkan keberadaan Omah Ayom yang sudah terbentuk 2017 lalu.
Pasalnya, Omah Ayom sebagai fasilitas publik ini sangat membantu pemulihan psikis anak yang menjadi korban kekerasan. Kompolnas pun meminta penguatan sinergitas antara Polres dan OPD terkait dalam pengelolaan Omah Ayom ini.
BACA JUGA:
- Hari Kesadaran Nasional 2024, Kapolres Batu Beri Penghargaan ke 8 Personel Berprestasi
- Ini Pesan Pj Wali Kota Aries Agung pada Salat Idulfitri 1445 H di Halaman Mapolres Batu
- Kurang dari 24 Jam, Polres Batu Ringkus 3 Pelaku Curanmor saat Antre BBM di SPBU Kota Malang
- Beberapa Langkah Disiapkan Pemkot Batu untuk Hadapi Wisatawan dan Arus Mudik Lebaran 1445 H
"Awalnya keberadaan Omah Ayom ini seperti hal yang biasa saja. Namun setelah dilakukan pendalaman, ternyata ada sesuatu yang luar biasa di mana ada sinergitas tanpa sekat antara Polres Batu dengan para pemangku kepentingan di kota ini," ujar Ketua Tim Kompolnas, Andrea H. Poeloengan, S.H., M.Hum., saat datang ke Mapolres Batu, Kamis (16/7/2020).
Sekadar diketahui, fasilitas Omah Ayom ini diberikan Polres Batu untuk memberikan pendampingan psikis kepada anak dan perempuan korban kekerasan. Namun dalam pengelolaannya, tidak hanya dilakukan polisi, tetapi juga beberapa OPD terkait, yakni Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan juga instansi yang menangani pengenalan penduduk di Kota Batu.
Diungkapkan Andrea, keberadaan Omah Ayom ini sangat membantu para anak dan perempuan di Kota Batu yang menjadi korban kekerasan. Untuk itu pihaknya akan terus mendorong optimalisasi Omah Ayom dalam upaya menjaga psikis anak/perempuan yang sempat down atau menurun selama menjalani pemeriksaan, bahkan hingga pascaputusan pengadilan.
"Ada pendampingan dari psikolog yang akan memberikan konseling, sehingga secara psikis anak dan perempuan ini tetap terjaga dan tetap percaya diri," jelas Andrea.