LAMONGAN (BangsaOnline) - Empat Pelajar SD Muhammadiyah 1 Babat mengharumkan nama Lamongan dikancah Internasional. Ini didapat setelah empat orang siswanya menjuarai lomba dalam International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) III di Maktab Rendah Sains Mara (MRSM) Johor Baru, Malaysia. Dalam kompetisi yang berlangsung 24-26 Desember lalu tersebut, keempat siswa tersebut sukses meraih medali di tiga kategori.
Keempat siswa tersebut bersama Kepala Sekolah SD Muhammdiyah 1 Babat Kurnia Rahmawati dan guru pembina Fastabiqul Khoirot diterima beraudiensi dengan Bupati Fadeli di ruang kerjanya, Senin (19/1).
Baca Juga: Lamongan Berangkatkan 61 Atlet di Kejurprov Tingkat SD/SMP
"Anak-anak Lamongan memiliki potensi untuk berprestasi, tinggal bagaimana bapak ibu guru memberikan pembinaan. Seperti saat ini, sopo sing nyono (siapa yang menduga), siswa SD kita mampu menjadi juara di kompetisi robot Internasional," tutur Fadeli.
Fadeli berharap kedepan akan lahir innovator teknologi dari Lamongan yang mampu menciptakan alat untuk mengangkat potensi sumber daya alam yang melimpah.
"Kalau bisa potensi yang besar baik di bidang pertanian maupun perikanan harus dikelola oleh warga Lamongan sendiri dan memberi kesejahteraan bagi masyarakat," pesan dia.
Baca Juga: Tangan Dingin Lulusan ITB Antar Siswa di Kota Kediri Borong Prestasi Robotik Tingkat Nasional
Kurnia Rahmatilah, salah satu pelajar menuturkan lembaganya memang memiliki ekstrakurikuler robotic yang dilaksanakan setiap seusai sholat Jum'at.
"Kami mencoba mengikutkan anak-anak di Muhammadiyah Festival on Education, Sport and Culture (ME-Confest) pada November tahun lalu. Ternyata anak-nak mampu meraih juara pertama diantara sekitar 200an peserta. Sehingga kami memberanikan diri mengikutkan siswa kami di kompetisi yang lebih tinggi di Johor Baru, Malaysia," kata Kurnia Rahmawati.
Sementara itu, Fastabiqul Khoirot menceritakan, saat di IISRO, keempat siswa binaannya harus berkompetisi dengan 250 peserta dari Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan 10 lembaga pendidikan lainnya dari Indonesia.
Baca Juga: Terima Kunjungan Tim Robotik Madrasah, Gus Ipul: Bagi Saya, Adik-Adik Ini Sudah Menjadi Pemenang
"Kesulitan utama dalam kompetisi itu adalah dalam hal mekanikal merangkai robotnya. Kalau untuk bahasa pemrograman hanya memerlukan sedikit penyesuaian dengan lintasan lomba, karena sudah diajarkan dalam ektrakulikuler," ungkap Fastabiqul Khoirot.
Karena dalam hal mekanikal, lanjut dia, seperti merubah ukuran roda, akan sangat bermanfaat pada keseluruhan setting mekanikal dan performa robot untuk menyelesaikan setiap misi yang dilombakan.
Dua orang siswa SD Muhammadiyah Babat dalam kompetisi itu malah sukses meraih dua medali. Zidni Fahmi Tsiqoola, meriah juara pertama di kategori aerial robot dan juara ketiga di kategori line tracer. Kemudian Ahmad Gulm Amrullah Rahim yang bercita-cita bisa membuat mobil listrik meraih juara kedua kategori aerial robot dan special award I kategori Line Tracer.
Baca Juga: 358 Murid SMAN 2 Lamongan Lolos PTN, Kasek Muki: Kami Terapkan Bimbel Sesuai Kebutuhan Siswa
Sedangkan dua siswa lainnya tidak pulang dengan hampa. Karena Safaraz Rafi Kamaru Zamansyah meraih juara kedua di kategori Line Tracer dan M Fazlurrahman Al Fafa meraih special award I kategori aerial robot.
IISRO sendiri adalah kompetisi robot internasional untuk siswa sekolah dasar dan menengah Islam. Ajang ini juga sebagai kompetisi untuk menuju partisipasi dalam kompetisi robotika tingkat dunia di Beijing.
Ada Sembilan kategori yang dilombakan. Yakni rescue, theathre, soccer dan aerial. Selanjutnya kategori lomba sumo, low cost project, line tracer, transporter dan mission challenge.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News