KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi di wilayah Kota Batu sudah diantisipasi BPBD Kota Batu dengan memberdayakan anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di masing-masing desa.
"Kami sudah punya desa tangguh yang di dalamnya sudah ada relawannya yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB)," ujar Agung Sedayu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (30/8).
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Program Makan Siang dan Susu Gratis di SDN Bumiaji 02
Saat ini sudah ada 11 desa dari 19 desa di Kota Batu yang memiliki FPRB. Satu desa di antaranya binaan BPBD Provinsi Jawa Timur, yakni FPRB Desa Giripurno.
Meski demikian, Agung mengatakan FPRB tidak mungkin berjalan sendiri dalam mengantisipasi Karhutla ini. Nantinya, mereka bersinergi dengan elemen lainnya seperti relawan Kampung Tangguh binaan TNI dan Polri, relawan Desa Siaga binaan Dinkes, Lembaga Masyaraka Daerah Hutan binaan Perhutani, serta personel dari Tahura untuk pemadaman karhutla di wilayahnya.
Sementara itu, A. Choirur Rochim, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu mengatakan, pihaknya pada 27 Agustus 2020 baru lalu telah mengikuti rapat koordinasi pencegahan dan antisipasi kebakaran hutan di Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
Dalam pertemuan itu, Gubernur Jatim sudah mengeluarkan SK pembentukan Brigade Pengendalian Karhutla dari lintas instansi. "Semoga SK ini juga ditindaklanjuti oleh daerah melalui SK wali kota," harapnya.
Seperti diketahui, musim kering di Kota Batu selalu diwarnai bencana kebakaran hutan. Biasanya yang rawan karhutla di lerang Gunung Panderman dan lereng Gunung Arjuno. Pada Juli 2019 lalu, area yang terbakar di lereng Gunung Panderman mencapai 40 hektare. (asa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News