NGANJUK, BANGSAONLINE.com - DPRD Nganjuk menggelar rapat paripurna dengan agenda Penyampaian Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) dengan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2020, Sabtu (5/9/2020).
Rapat paripurna dengan agenda penyampaian P-APBD yang berjalan secara singkat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Nganjuk, Ulum Bastomi, didampingi Ketua DPRD Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono dengan dihadiri Wakil Bupati Marhain Jumadi, Sekdakab M. Yasin, serta seluruh Anggota DPRD, Kepala OPD, dan Forpimda Kabupaten Nganjuk.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Tatit Heru Tjahjono mengatakan, rapat paripurna yang dilaksanakan ini menindaklanjuti pembahasan di tingkat komisi, badan anggaran, lanjut KUA PPAS, RKA, dan banmus.
Untuk P-APBD tahun ini, Tatit menyampaikan ada penurunan PAD (Pendapatan Asli Daerah) akibat kondisi pandemi. "Dan ini akan kita tingkatkan kembali agar PAD bisa kembali bertambah. Jadi saya berharap dengan dana seadanya ini masyarakat bisa terkover dengan dana APBD," terangnya.
Dengan sisa waktu yang masih ada, ia meminta pemerintah segera membuat kerangka yang jelas untuk mendongkak sumber pendapatan. "Misalkan PAD untuk parkir jangan hanya formalitas, bila perlu agar bisa dimaksimalkan, dari yang biasanya Rp 100 juta, agar digenjot hingga Rp 500 juta. Saya tekankan jangan hanya terjebak pada kegiatan rutinitas, tapi benar-benar bisa dimaksimalkan," tandasnya.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Bahas Ketahanan Pangan di Peringatan HKG PKK ke-52
Selain itu, dirinya juga meminta kepada badan anggaran pada saat pembahasan awal untuk memberikan masukan kepada pihak eksekutif agar bisa berinovasi terhadap PAD.
"Kalau eksekutif kesulitan dalam mendongkrak PAD, silakan konsultasi dengan legislatif untuk mendatangkan pihak ketiga, jadi tidak monoton pada permainan rutinitas, tapi harus berganti inovatif. Hal ini guna meningkatkan PAD yang target awalnya sekitar Rp 370 miliar, harusnya bisa mencapai Rp 600 miliar," tegasnya.
"Saya melihat banyak sekali PAD yang perlu digali dan dimaksimalkan. Ingat, jangan hanya terjebak pada kegiatan rutinitas," pungkasnya.
Baca Juga: Museum Anjuk Ladang Gelar Pameran Bertema Jejak Rempah Nusantara
Sementara itu, Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengakui akibat pandemi seperti ini, eksekutif belum bisa berbuat banyak hingga memaksimalkan kegiatan.
"Penurunan PAD juga dirasakan oleh daerah lain, tetapi untuk Kabupaten Nganjuk hanya minus, dan itu masih bisa digunakan di sisa anggaran pada P-APBD Tahun Anggaran 2020. Saya katakan, Nganjuk hanya minus 1,44%. Diharapkan tingkat pertumbuhan ekonomi bisa kembali meningkat," kata Marhaen.
Ia berharap pada sisa waktu ini pertumbuhan ekonomi agar bisa kembali meningkat agar tidak mengalami minus untuk kedua kalinya. "Jika sampai dua kali mengalami minus, itulah yang dikatakan resesi untuk Nganjuk. Maka saya berharap di triwulan kedua Kabupaten Nganjuk bisa mengalami surplus atau positif," terangnya.
Baca Juga: Nganjuk Jadi Tuan Rumah Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di Jawa Timur
Ia mengaku, penurunan PAD saat ini terjadi lantaran banyak sekali penarikan dari pajak yang belum bisa terbayar, termasuk retribusi. "Dan inilah yang menjadi penyebab turunnya PAD di tahun 2020," tukasnya. (bam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News