SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan klarifikasi soal kesalahan input gambar yang dilakukan oleh salah satu guru pada saat mengajar sekolah daring di program GURUku.
Pada program pembelajaran yang disiarkan secara langsung oleh SBO TV dan streaming YouTube pada Selasa (8/9/2020) kemarin itu, terdapat lambang negara sila keempat digambarkan kepala banteng mirip logo salah satu partai politik.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo mewakili pihak Dispendik, menyampaikan permohonan maaf karena kemarin ada salah satu guru yang mengajar di program GURUku, ada kesalahan input data atau input gambar. Guru tersebut atas nama Afita Nurul Aini yang sudah mengajar di program tersebut sebanyak empat kali.
“Saya mohon maaf atas nama Dispendik karena kemarin ada salah satu guru kami waktu mengajar terjadi kesalahan input gambar. Jadi, Bu Afita ini sudah mengajar empat kali hingga kemarin, dan tiga kali mengajar selama ini, Alhamdulillah sangat baik dan tidak ada masalah,” kata Supomo di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (9/9/2020).
Menurut Supomo, guru-guru yang dijadikan pengajar di program GURUku SBO TV ini adalah guru-guru luar biasa dan guru-guru terbaik di Kota Surabaya, termasuk Afita ini. “Jadi, ini murni human error, karena bagaimanapun juga manusia adalah tempatnya salah, sehingga tidak ada tendensi apa pun dan tidak berkaitan dengan siapa pun dan apa pun,” tegasnya.
Baca Juga: Hartono dari Fraksi PDIP Resmi Jabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto 2024-2029
Mantan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya ini juga mengaku setelah dilakukan beberapa evaluasi, maka kemungkinan ke depannya pembelajaran daring via televisi ini tidak akan dilakukan secara live. Namun, akan dilakukan tapping (siaran tunda) terlebih dahulu supaya materi-materi yang disampaikan oleh pihak guru bisa lebih aman.
“Tapi memang kalau tapping itu kelemahannya, siswa tidak bisa berdialog atau bertanya langsung kepada guru. Kalau selama ini kan kita live, sehingga siswa bisa langsung bertanya kepada guru yang mengajar, dan proses seperti ini sudah seperti di kelas,” ungkapnya.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
(Cuplikan program yang ditayangkan stasiun televisi lokal. Tampak ada logo parpol saat guru menjelaskan tentang sila keempat Pancasila)
Sementara itu, Afita Nurul Aini, Guru SDN Tembok Dukuh IV yang saat itu mengajar juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat luas yang telah menyaksikan tayangan tersebut. Ia mengaku telah lalai dan tanpa sengaja memasukkan gambar yang tidak sesuai dengan materi.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Saya juga menyampaikan terima kasih banyak kepada media yang telah diberikan ruang untuk klarifikasi kelalaian saya ini,” kata Afita.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Ia juga menjelaskan bahwa saat mengajar di SBO TV pada hari Selasa itu, ia bertugas sebagai guru pengganti. Sebab, guru yang seharusnya mengajar sedang sakit. Karena harus mengganti guru yang sakit itu, akhirnya pada hari Sabtu-nya dia menyiapkan materinya untuk mengajar pada hari Selasa.
Pada hari itu juga, dia menyetorkan materi garis besarnya saja kepada Dispendik Surabaya dan langsung di-crosscheck dengan kondisi materi yang kurang lengkap.
“Nah, kesalahan saya adalah saya melengkapi semua materi itu di hari Senin. Dan di hari Senin itu saya kurang konsentrasi dan kurang teliti, sehingga gambar yang saya masukkan kurang tepat atau salah. Jadi, itu tidak ada unsur kesengajaan sama sekali atau motif apa pun dari saya. Ini murni benar-benar ketidaksengajaan dan kurangnya konsentrasi dari saya, jadi saya mohon maaf sebesar-besarnya,” sesalnya.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Perwakilan SBO TV, Wawan Andrianto memastikan bahwa setelah mengetahui adanya kesalahan pada gambar yang dimasukkan pada saat guru mengajar itu, pihak SBO TV langsung mengedit gambar tersebut, sehingga dia memastikan bahwa di akun resmi SBO TV sudah tidak salah karena sudah dilakukan pengeditan.
“Jadi, ketika ada kesalahan langsung kami edit, sedangkan yang beredar di luar, itu bukan dari akun resmi SBO TV, karena memang banyak sekali yang mengunduh tayangan tersebut. Setelah kami edit, logo yang salah itu tidak lagi muncul,” pungkasnya. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News