DPRD Jatim: ​Covid-19 Pukul Sektor Pertanian dan Pariwisata

DPRD Jatim: ​Covid-19 Pukul Sektor Pertanian dan Pariwisata Agung Supriyanto, S.H., Anggota DPRD Jatim Dapil Tuban dan Bojonegoro dalam kegiatan reses di dapil. (foto : ist).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 memukul hampir semua sendi kehidupan, termasuk sektor pertanian dan wisata. Anggota , Agung Supriyanto mengaku mendapat banyak dari masyarakat di daerah pemilihannya, yakni Tuban dan Bojonegoro. Salah satunya masalah pertanian. Ia berharap, Pemprov Jatim memperhatikan hal tersebut.

"Selaras dengan apa yang sering disampaikan gubernur, ada dua pilar yang nanti beliau prioritaskan. Pertama, Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), dan kedua pertanian," ujar Agung, Kamis (17/9/2020).

Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah

Baik sektor UMKM maupun pertanian, kata dia, memerlukan bantuan permodalan agar bisa bangkit di tengah pandemi Covid-19. Bank UMKM dan PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Jawa Timur diminta turut andil memberikan keringanan modal.

"Hampir setiap kali kita komunikasi di petani, masalah permodalan sangat terbatas. Maka pemprov punya instrumen, yaitu Bank UMKM dan Jamkrida. Ini harapan kami digunakan instrumen pemprov untuk membantu kredit yang sangat terjangkau, bunga yang sangat terjangkau," imbuhnya.

Menurutnya, selama ini yang menjadi masalah debitur di kedua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jatim itu yakni soal agunan. Petani yang ingin meminjam modal rata-rata tidak bankable atau tak memenuhi syarat.

Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945

"Anggaran untuk sektor pertanian di Bank UMKM juga sangat terbatas. Padahal Kabupaten Tuban kebetulan geliat pertanian sangat kuat," tegas Politikus PAN itu.

Terpisah, Anggota , Go Tjong Ping mengakui sektor pariwisata anjlok sejak pandemi Covid-19, termasuk di Tuban yang notabene daerah pemilihannya. Baik itu pantai, wisata alam, maupun religi, semuanya mati.

"Dampaknya selama enam bulan ini juga sangat berat untuk mereka. Pendapatan ya sepi, hasil tangkapan turun. Pantai sepi. Usaha juga sepi," kata dia.

Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ

Tidak hanya sektor wisata yang terpukul, Politikus PDI Perjuangan itu juga menyebutkan banyak nelayan kelimpungan kesulitan menjual hasil tangkapannya. Padahal panjang garis pantai di Tuban mencapai 65 kilometer. Artinya ada banyak nelayan yang butuh bantuan.

Tjong Ping menyebut harus ada andil pemerintah membantu masyarakat pesisir Tuban. "Mereka ini butuh bantuan permodalan. Paling tidak mereka bisa membuat semacam home industry," tandasnya. (mdr/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO