SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meski pasien Covid-19 mulai landai, namun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya semakin gencar mendatangi tempat-tempat keramaian untuk melakukan tes swab dan rapid test secara masif.
Terbaru, tes swab massal ini juga digelar di kalangan tukang cukur rambut, barbershop, salon, maupun klinik kecantikan. Ini menjadi bukti bahwa Pemkot Surabaya tidak ingin memberikan celah berkembangnya virus baru ini.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Wali Kota Risma mengatakan, untuk profesi atau pekerjaan yang bersentuhan langsung dengan konsumen memang diusahakan untuk dites swab. Termasuk tukang pijat pun juga perlu dites swab. Apalagi mereka kontak langsung dengan para konsumen.
“Jadi tahapannya, kita data dulu di masing-masing kecamatan berapa jumlahnya. Setelah itu, kita koordinir, baru ditentukan lokasinya di mana,” kata Wali Kota Risma di rumah dinasnya, Jalan Sedap Malam, Minggu (27/9).
Ia menjelaskan, para pekerja tersebut memang sengaja langsung dilakukan tes swab dan tidak melewati tahapan rapid terlebih dahulu. Sebab, di Kota Pahlawan ini jumlah para pekerja atau pegawai tersebut tidak terlalu banyak di setiap kecamatan. Oleh karena itu, langsung dilakukan tes swab.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
“Karena jumlah tiap kecamatan itu ada sekitar 30-60 pelaku usaha. Jadi tidak terlalu banyak, makanya kami langsung lakukan swab. Jumlahnya tidak termasuk dengan yang Surabaya tengah karena banyak mal,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, untuk program tersebut sudah mulai dilaksanakan beberapa hari lalu. Salah satu yang sudah berjalan yakni di Parkir Mobil Tunjungan Plaza, Jalan Embong Malang yang diikuti oleh kurang lebih 130 orang.
“Mereka terdiri dari karyawan barbershop, salon, dan klinik kecantikan yang berada di Tunjungan Plaza yang ada di mal itu. Ini akan terus dilakukan di beberapa tempat lainnya. Jadi, semuanya on progress,” kata Irvan.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Ia menjelaskan, awalnya target untuk mal tersebut berjumlah 125 orang. Namun ternyata, antusias warga dinilai sangat baik hingga akhirnya jumlah pegawai yang ikut melebihi kapasitas, yakni total 130 orang.
"Alhamdulillah tidak ada kendala, semua berjalan lancar. Untuk hasilnya diberikan sekitar 3-6 hari. Mereka dihubungi melalui nomor telepon masing-masing peserta tes,” urainya.
Kepala BPB Linmas Kota Surabaya ini menambahkan, jika nantinya terdapat pegawai yang dinyatakan positif dari hasil swab tersebut, maka khusus untuk warga domisili dan ber-KTP di Surabaya akan dikarantina di Hotel Asrama Haji. “Nanti akan dikoordinasi oleh masing-masing-masing puskesmas. Tetapi untuk warga non Surabaya tempat karantinanya di RS Lapangan,” pungkasnya. (ian/rev)
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News