Ombak Besar Berkepanjangan, Nelayan Tuban Tak Melaut, Pemkab Tutup Mata

Ombak Besar Berkepanjangan, Nelayan Tuban Tak Melaut, Pemkab Tutup Mata Kapal-kapal di pesisir pantai Tuban terpaksa tidak melaut karena Ombak Tinggi. (Suwandi/BangsaOnline)

TUBAN (BangsaOnline) - Ombak besar yang sudah dua pekan lebih membuat nasib nelayan di Tuban semakin resah, bahkan dipastikan bisa gigit jari. Sebab, selain tidak melaut gara-gara ombak besar, Pemkab setempat melalui dinas perikanan dan kelautan juga tak mengeluarkan bantuan sembako pada nelayan ketika cuaca lagi ekstrem.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tuban, Sunarto, rabu (28/1). Meski saat ini cuaca lagi ekstrem dan ombaknya besar, namun tahun tidak akan ada bantuan sembako seperti tahun sebelumnya. Pasalnya, pengeluaran sembako merupakan wewenang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) itupun jika pemkab resmi menyatakan tanggap darurat bencana.

“Kalau tahun sebelumnya sekitar 2012 lalu, ketika cuaca lagi eksterm atau ombak besar biasanya para nelayan itu dapat sembako, tapi untuk tahun ini tidak berlaku. Karena penyaluran sembako itu ada yang menangani sendiri yaitu BPBD,” terang Sunarto.

Ditambahkannya, wewenang dinas perikanan dan kelautan salah satunya mendata jumlah nelayan. Selain itu, melatih para nelayan agar hasil tangkapan ikan meningkat supaya bisa seperti nelayan didaerah lainnya.

“Kami pastikan pada tahun 2015 ini tidak ada nelayan yang diberi semabako, karena itu bukan bukan wewenang kami,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD Tuban, Joko Ludiono mengenai bantuan sembako mengatakan bahwa bantuan semabako tersebut bisa diterima nelayan apabila bupati resmi menyatakan tanggap darurat bencana terhadap cuaca buruk.

Untuk mengeluarkannya juga harus melalui beberapa tahap diantaranya yaitu melibatkan dinas sosial. Apabila Bupati memberi rekomendasi, maka sembako yang berupa beras itu bisa dikeluarkan dan diterima masyarakat nelayan.

“Untuk cuaca kali kami rasa belum tanggap darurat bencana, meskipun nelayan sudah tak melaut. Karena itung-itungannya dikatakan tanggap darurat bencana itu jika gelombang air laut mencapai 4 meter lebih,” ujar mantan Camat Gerabagan ini.

Pernyataan para pejabat tersebut membuat para nelayan berkecil hati. Sebab, mereka khawatir cuaca eksterm ini berkepanjangan.

“Jika pemerintah peduli pasti ada bantuan sembako yang kita terima, tapi kalau gak dikasih dan ombaknya tetap besar seperti ini ya terpaksa menggadai barang yang kami miliki,” cerita nelayan ketika berbincang dengan BangsaOnline.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO