Tak Ada Lagi Zona Merah Covid-19, Khofifah: Warga Jatim Jangan Kendor Terapkan 3 M

Tak Ada Lagi Zona Merah Covid-19, Khofifah: Warga Jatim Jangan Kendor Terapkan 3 M Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

SURABAYA, BANGSSAONLINE.com - Kabar gembira diterima oleh Masyarakat Jawa Timur. Per hari Selasa (6/10), Provinsi di ujung Timur pulau Jawa ini diumumkan terbebas dari zona merah oleh Satuan Gugus Tugas Nasional.

Dari 38 Kabupaten/Kota seluruh Jatim, 28 wilayah dinyatakan berkategori oranye atau risiko sedang. Sedangkan 10 sisanya terkategori zona kuning atau risiko rendah.

"Alhamdulillah, sore hari ini Satuan Gugus Tugas Nasional mencatatkan kan bahwa Jatim sudah bebas dari zona merah," tulis Gubernur Khofifah di akun instagram pribadinya pada Selasa (6/10) malam.

Dengan munculnya hasil baik ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak, yang telah bekerja keras bahu membahu mengendalikan penyebaran virus Corona atau dengan hasil yang cukup menggembirakan.

"Terima kasih kerja keras semua pihak baik dari Pemerintah Kabupaten/ Kota, TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan, Kampus, Media, Tenaga Kesehatan, Tokoh Agama, Relawan, terkhusus bagi masyarakat Jawa Timur yang saat ini menjadi garda terdepan dalam pemakaian masker. Merekalah yang menjadi faktor utama yang berkontribusi pada kesuksesan Jawa Timur kali ini,” ungkap Khofifah

Dalam kesempatan ini, Khofifah juga membeberkan rahasia Jawa Timur dalam keberhasilannya menekan penyebaran COVID-19.

"Prinsipnya, Kami selalu mempertimbangkan masukan dari pakar epidemiologi dalam penanganan COVID-19 di Jawa Timur. Kali ini, kita mendapatkan data bahwa penggunaan masker yang masif dan serentak, terbukti mampu menurunkan kurva penambahan kasus COVID-19 di berbagai Negara. Di samping itu, apabila 60 persen saja populasi mau pakai masker, Rate of Transmission atau tingkat penularan bisa turun dibawah satu . Oleh karena itu, kita adopsi gagasan yang telah scientifically proven ini di Jawa Timur,” tuturnya.

Khofifah menyebut, dalam satu bulan terakhir, penanganan COVID-19 di Jawa Timur difokuskan kepada perubahan perilaku dengan kampanye penggunaan masker yang massif oleh para tokoh diikuti dengan operasi Yustisi yang tidak hanya memberikan hukuman, tetapi juga memberikan reward kepada masyarakat yang patuh protokol kesehatan.

"Saya setiap weekend bersama tim dari Forkopimda, Pangdam, Kapolda, Bupati, Walikota juga pimpinan instansi vertikal seperti BI, BPN, OJK, dan para survivor COVID-19 bergantian untuk keliling Kabupaten dan Kota di Jawa Timur terjun langsung kepada masyarakat dengan cara gowes untuk menyampaikan ajakan "Pakai Masker" sambil membagikan masker gratis dan sembako untuk mengapresiasi kepatuhan mereka kepada protokol kesehatan," imbuhnya.

Selain itu, dengan adanya 1,275,928 masyarakat Jatim yang telah ditindak penegakan disiplin oleh operasi Yustisi, kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan tentunya semakin meningkat. Hal ini yang diduga juga berpengaruh pada penurunan tingkat penularan atau rate of transmission Jatim sehingga saat ini RT Jatim bisa di bawah angka 1 selama 14 hari.

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO