SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kendati Sidoarjo tidak termasuk yang terdampak La Nina, namun Pj. Bupati Sidoarjo, Hudiyono mengimbau warga Sidoarjo tetap waspada.
La Nina adalah di mana suhu permukaan laut di Samudera Pasifik akan mengalami pendinginan pada bagian tengahnya. Dampak fenomena iklim La Nina ialah meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo
Kewaspadaan lain adalah cuaca buruk di wilayah laut Jawa bagian utara, meliput perairan Tuban Lamongan, perairan Gresik-Surabaya.
Penyebab utama banjir di beberapa titik wilayah Sidoarjo adalah tingginya curah hujan bersamaan dengan gelombang pasang air laut. Sehingga sungai tidak mampu menampung debit air yang berasal dari hujan dan air pasang.
Untuk mengantisipasi terjadinya banjir seperti tahun lalu, Pj Bupati Hudiyono menggelar rapat dengan dengan pimpinan OPD termasuk Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dwijo Prawito, dan Kepala Dinas PU BM SDA Yudi Kartika, Selasa (27/10).
Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang
Hudiyono minta kepada BPBD menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti, menyiapkan sebanyak mungkin pompa air yang ditempatkan di daerah yang dinilai rawan banjir.
Sedangkan Dinas PU BM SDA kebagian mempercepat normalisasi sungai yang sudah masuk tahun anggaran 2020. Tugas lain yang diberikan kepadanya mengkoordinasikan dengan Pemprov Jatim terkait dengan penjagaan bendungan pintu air Rolag.
Dibukanya pintu Rolag saat curah hujan tinggi yang dialirkan melalui sungai Porong bisa berdampak banjir pada beberapa desa yang berdekatan dengan sungai, seperti di Desa Mindi, Porong.
Baca Juga: Pastikan Layanan Kesehatan Optimal, Pjs Bupati Sidoarjo Sidak RSUD Notopuro
Pj Bupati Hudiyono mengimbau agar warga Sidoarjo tetap waspada menghadapi cuaca dengan curah hujan tinggi dalam beberap waktu ke depan. Pemkab Sidoarjo saat ini tengah bekerja mengupayakan agar Sidoarjo tidak mengalami kebanjiran seperti tahun lalu.
"Kita sedang melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Timur untuk mengatur debit air yang dikendalikan dari pintu rolag Mojokerto. Salah satu penyebab banjir Sidoarjo karena kiriman air dari barat. Selain itu, yang kita waspadai lagi gelombang pasang air laut," tandas Hudiyono. (sta/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News