Targetkan Lolos Tes CPNS MA RI, Pemuda Asal Pamekasan Malah Raih Top Skor se-Jatim

Targetkan Lolos Tes CPNS MA RI, Pemuda Asal Pamekasan Malah Raih Top Skor se-Jatim Gandhi Satria Dharma, pemuda asal Kabupaten Pamekasan, Madura yang raih top skor tertinggi Mahkamah Agung RI.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pengumuman ujian seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 menghasilkan kabar menggembirakan dan membanggakan bagi masyarakat Bumi Gerbang Salam, Kabupaten Pamekasan. Pasalnya, salah satu peserta seleksi CPNS Mahkamah Agung RI asal Kabupaten Pamekasan, Madura telah memperoleh skor tertinggi.

Ia adalah Gandhi Satria Dharma. Ia lolos seleksi dengan hasil skor terbaik Jawa Timur dalam Seleksi Kemampuan Bidang (SKB) dengan total nilai 405 dan integrasi nilai tertinggi Jawa Timur dengan nilai 79,160 dalam formasi jabatan Analis Perkara Peradilan Mahkamah Agung RI.

Baca Juga: Rekrutmen PPPK dan CPNS Segera Dibuka, Sekda Sumenep Imbau Masyarakat Tak Percaya Buyuk Rayu Calo

Pengumuman itu dilansir laman resmi Mahkamah Agung RI. Peserta yang dinyatakan lolos seleksi CPNS 2019 Mahkamah Agung RI dengan sistem Computer Assisted Test (CAT), berhak untuk melaju ke tahap pemberkasan.

Perlu diketahui juga, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Gandhi Satria Dharma juga paling tinggi jika dibandingkan dengan peserta lain yang mengikuti seleksi dengan formasi yang sama.

Tidak cukup hanya di situ, pria yang akrab disapa Gandhi itu, meraih top skor dalam seleksi CPNS 2019 ini bukan hanya dari jenis formasi umum yang ia ikuti. Melainkan, skor SKB dan integrasi nilai yang tertera dalam lampiran pengumuman, Gandhi juga menjadi yang terbaik dari semua jenis formasi, baik jenis formasi lulusan terbaik (cumlaude) maupun dari jenis formasi disabilitas.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata di Pamekasan, Cocok Untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Adapun jumlah pelamar Analis Perkara Peradilan Mahkamah Agung RI semula sebanyak 20.102 peserta untuk diseleksi kelengkapan administratifnya. Lalu dari jumlah tersebut, terpilih 19.523 peserta yang berhak melaju ke tahap selanjutnya yaitu Seleksi Kemampuan Dasar (SKD).

Selama berlangsungnya SKD, hanya 786 peserta saja yang memenuhi nilai ambang batas untuk bisa lanjut ke tahap Seleksi Kemampuan Bidang (SKB). Dan setelah melalui semua seleksi tersebut, maka sampailah ke tahap akhir, tersisa sebanyak 262 peserta yang dinyatakan lolos seleksi CPNS MA RI tahun 2019.

Gandhi Satria Dharma dengan tetap merendah mengatakan, bahwa nilai tertinggi yang ia raih berkat doa orang tua dan jerih payahnya yang tekun belajar dengan gigih.

Baca Juga: Diduga Korsleting Bagian Mesin, Bus Kirana di Pamekasan Ludes Terbakar

"Alhamdulillah sangat senang, bahagia, dan terharu juga. Keberhasilan saya ini berkat Allah SWT, doa orang tua, keluarga, dan teman-teman, akhirnya saya bisa lolos seleksi CPNS MA RI," ujar Ghandi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Senin (02/11/20).

Sedari awal, Ghandi mengaku tidak pernah menargetkan untuk meraih nilai tertinggi dalam tes CPNS ini. Baginya, lolos dari kuota yang ditetapkan dari formasi itu sudah cukup. Bahkan Ghandi mengaku terkejut saat dirinya mendapatkan skor tertinggi se-Jawa Timur.

"Saya mengikuti seleksi CPNS ini agar orang tua dan keluarga bahagia. Terlebih di masa pandemi yang semakin minimnya lowongan pekerjaan, menuntut saya untuk mau tidak mau atau bisa atau tidak bisa harus lolos seleksi tahun ini. Karena belum tentu di tahun berikutnya ada rekrutmen CPNS lagi," ucapnya.

Baca Juga: 18.537 Warga Jatim Daftar CPNS Kemenkumham Formasi Penjaga Tahanan, Berikut Rincian Persaingannya

Ghandi beralasan mengikuti seleksi CPNS Mahkamah Agung RI ini karena permintaan dan keinginannya untuk berbakti kepada kedua orangtua dan keluarganya. Ia tidak pernah berpikir untuk mengikuti seleksi ini hingga bisa mendapatkan nilai tertinggi se-Jawa Timur.

"Saya yakin ketika kita berbakti kepada orang tua (birrul walidain) maka Allah akan memudahkan segala urusan hambanya," tutur Ghandi yang juga berprestasi dalam kampusnya.

Ia menceritakan, rencana awalnya sejak pertama kali kuliah hingga memperoleh gelar sarjana, adalah melanjutkan pendidikan magister ke luar negeri melalui jalur beasiswa. Namun, karena permintaan orang tua, keluarga, dan dengan berbagai pertimbangan, akhirnya ia ikhlas mengikuti seleksi CPNS tahun 2019 ini.

Baca Juga: Tingkatkan Layanan PCC, Dinkes Pamekasan Tambah Dua Motor Kesehatan

Dari 90 menit waktu yang disediakan, Gandhi hanya butuh waktu tidak kurang dari 50 menit untuk menyelesaikan seluruh soal SKB CPNS Mahkamah Agung RI yang berlangsung pada Selasa, 8 September 2020 lalu di Gedung BKN Kantor Regional II Surabaya.

Perlu diketahui juga, Gandhi Satria Dharma menjadi top skor ini di usia yang masih terbilang muda, yaitu usia 24 tahun. Karena ia mengikuti seleksi CPNS Mahkamah Agung RI setelah memperoleh gelar sarjana di Fakultas Hukum, Universitas Trunojoyo Madura.

Seleksi CPNS ini sesungguhnya telah dimulai sejak akhir tahun 2019 yang diawali dengan pendaftaran yang dibuka sejak tanggal 11-24 November 2019 dan diakhiri dengan pengumuman tertanggal 30 September 2020 lalu. (yen/ian)

Baca Juga: Rekrutmen CPNS dan PPPK 2023, Menpan RB Paparkan Formasi yang Dibuka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO