Wajib Tes Swab, 1.396 Santri Tebuireng ​Gelombang Ketiga Balik ke Pondok

Wajib Tes Swab, 1.396 Santri Tebuireng ​Gelombang Ketiga Balik ke Pondok Petugas kesehatan sedang melakukan tes swab para santri Tebuireng. foto: Dok. Pesantren Tebuireng/ bangsaonline.com

TEBUIRENG, BANGSAONLINE.com - Pesantren Tebuireng Jombang kembali mengundang santri yang selama ini belajar dari rumah untuk kembali ke pondok. Gelombang ketiga kedatangan santri ini dilaksanakan mulai Sabtu (7/11) hingga Kamis (12/11) mendatang.

"Sebanyak 1.396 santri diundang kembali ke pondok selama sepekan ke depan. Mereka datang secara bergelombang, sesuai jadwal yang telah disiapkan oleh pengurus," ujar Ketua Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng Ustaz Lukman Hakim kepada bangsaonline.com, Sabtu (7/11/2020).

Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter

Menurut Ustaz Lukman, mayoritas yang datang pada gelombang ketiga ini adalah santri kelas tengah (VIII SMP/MTs dan XI SMA/MA). Untuk hari pertama dikhususkan 248 santri dari Jombang, Mojokerto, Kediri, Sidoarjo, dan Surabaya. "Berikutnya menyusul Madura dan daerah lain sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh pengurus," tandasnya.

Berbeda dengan dua gelombang sebelumnya yang hanya diminta melampirkan hasil rapid test, santri gelombang ketiga ini diwajibkan untuk mengikuti uji usap (swab test) saat kedatangan. "Dengan demikian, kami berharap santri yang datang benar-benar terbebas dari ," tegas pria asal Banten ini.

Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat

Dengan mengikuti uji usap, santri tidak perlu lagi mengikuti proses karantina selama 14 hari seperti sebelumnya. Sebab, jika hasil uji usap negatif, santri akan langsung dipersilahkan memasuki asrama. "Diperkirakan butuh waktu sekitar lima jam untuk mengetahui hasil uji usap. Selama masa tunggu, santri menempati ruang transit di kampus Universitas Hasyim Asy'ari," kata Ustaz Lukman.

Proses uji usap tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Rumah Sakit Unipdu Medika Jombang. Sebelum pengambilan sampel, santri harus melalui tahapan penapisan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dari Pusat Kesehatan Pesantren Tebuireng. Mereka ditanya tentang riwayat perjalanan selama dua pekan terakhir dan diuji kemampuan indra penciumannya.

Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama

Ustaz Lukman menuturkan, pihaknya memastikan kesehatan santri menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan pesantren dan gugus tugas. Mewakili keluarga besar Pesantren Tebuireng, ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan pendampingan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang dan Provinsi Jawa Timur selama ini. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO