BangsaOnline - Sosiolog dari Universitas Indonesia, Imam B Prasodjo yang juga merupakan anggota Tim Sembilan mengatakan persoalan kisruh antara KPK dan Polri harus segera diselesaikan dalam waktu dekat. Ia berharap sebagai presiden, semestinya Jokowi tidak membiarkan situasi bangsa terombang-ambing terlalu lama. Jika tidak tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden RI ketujuh ini akan menurun drastis.
Imam mengatakan dalam situasi seperti saat ini, secara otomatis masyarakat akan membandingkan sosok Jokowi dengan mantan presiden SBY. Dulu banyak orang menilai SBY lamban, maka kedepan bisa jadi Jokowi akan dianggap sebagai presiden yang jauh lebih lamban akibat kasus ini.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
"Kalau sudah tidak percaya, blusukan Jokowi nanti enggak ada gunanya," kata Imam saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Kamis (5/2).
Kondisi ini dinilai Imam dapat membahayan citra positif yang sudah dibangun Jokowi selama ini. Apalagi jika ketidakpercayaan itu muncul dari para pendukung Jokowi sendiri.
"Kalau yang tidak percaya dari pendukung fanatik itu bahaya," ujarnya.
Imam lantas mengatakan, saat ini ketegasan dan kecepatan Jokowi dalam menyelesaikan konflik antar lembaga tengah dinanti-nanti publik. Masyarakat berharap segera terbentuk pemerintahan yang stabil.
"Saya berharap krisis ini bisa segera selesai dan semua kembali bekerja," tutur akademisi dari Universitas Indonesia ini.
Kisruh dua lembaga penegak hukum, yakni KPK dan Polri, berawal dari penetapan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian yang disusul dengan penyematan status tersangka kepada Budi oleh KPK. Tak lama setelah itu, beberapa peristiwa lainnya menyusul, mulai dari penetapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka hingga beberapa laporan kriminal terhadap para komisioner KPK lainnya.
Joko Widodo berjanji setelah lawatannya ke luar negeri bakal memutuskan solusi terbaik untuk kecabuhan ini. Pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri, merupakan keputusan strategis yang rencananya ia akan putuskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News