SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Selama pandemi Covid-19, donasi digital mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut diikuti dengan tren wajah-wajah baru donatur, yakni seperti anak sekolah. Hal ini dijelaskan dalam webinar bertemakan Gopay Digital Donation Outlook 2020, Senin (7/12/2020).
Menurut riset yang dilakukan Kopernik, ada dua motivasi pemberian donasi.Pertama, 57 persen donatur memberikan uangnya atas rasa sosial. Kedua, 38 persen atas rasa keagamaan.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Riset juga menjelaskan jika selama pandemi orang lebih suka digital, karena lebih praktis, simpel, dan tidak ribet dalam melakukan aktivitas seperti berbelanja, mencari keperluan sehari-hari, dan salah satunya berdonasi.
Associate Manager Kopernik Kevin Prathama menjelaskan, ada kenaikan donasi pada beberapa tahun terakhir. Untuk donasi lembaga amil naik dua kali lipat. Sementara untuk donasi platform naik 13 kali lipat.
"Kebanyakan mereka tahu tentang donasi ini dari postingan di medsos, aplikasi platform digital, dan sejenisnya," katanya.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Ditambahkan Co Founder dan CEO Kopernik Toshi Nakamura, ini berarti pengguna atau donatur semakin meningkat dan bertambah. Juga sebagai bukti semangat gotong royong masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, seiring dengan pencapaian peningkatan donasi, juga melihat saat ini tren donasi merambah ke anak sekolah. Kemungkinan mereka melihat di medsos atau patform dan mereka punya e-money yang akhirnya mendonasikan sebagian uangnya.
"Tren sudah bergeser, selain itu mindset donasi ratusan ribu mungkin sudah berganti. Dengan donasi digital sebagai upaya untuk menjawab tantangan di tengah pandemi," pungkas Toshi Nakamura.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
Sementara itu, Managing Director Gopay Budi Gandasoebrata juga menyatakan bila ada kenaikan donasi Gopay selama pandemi dibandingkan biasanya, yakni sebanyak dua kali lipat atau perolehan donasi lebih dari Rp 102 miliar periode Maret hingga Oktober 2020.
"Ini tidak lepas dari upaya kami dalam memberi edukasi, pelatihan, dan kolaborasi dengan dinas sosial dan dinas terkait lainnya untuk mendorong masyarakat dalam berdonasi secara digital. Apalagi kita berusaha memberikan transparansi," ujarnya.
Menurutnya, transparansi bisa terjaga karena semua tercatat dalam sistem. Pihaknya wajib memberikan transparansi catatan pada mitra dan pihak yang berkompeten.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
"Segala macam inisiatif tercatat semuanya sehingga diharapkan menjadi nilai tambah untuk kepercayaan masyarakat pada Gopay terutama pada donatur," jelasnya. (diy/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News