SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kasus COVID-19 secara nasional mengalami penambahan yang cukup signifikan dalam sebulan terakhir, termasuk di Jawa Timur. Per 25 Desember 2020 sore ini, kasus konfirmasi di Jawa Timur mencapai 79.207 dengan total kasus aktif yang masih dirawat sebanyak 6.002 pasien.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kasus aktif yang masih dirawat di Jawa Barat yang mencapai 12 470 pasien, DKI Jakarta mencapai 14.572 pasien, dan Jawa Tengah sebanyak 22.006 pasien.
Baca Juga: Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah
Adanya kenaikan kasus ini mengakibatkan BOR Rumah Sakit di Jawa Timur mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 35-45% di Bulan Oktober menjadi 60-70% di Bulan Desember.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bergerak cepat bersama Gugus Tugas Kuratif COVID-19 dan Dinkes Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kapasitas bed isolasi. Salah satunya, dengan menyiapkan 18 rumah sakit rujukan baru dan RS Darurat di Surabaya, Malang, dan Jember. Penambahan RS ini diharapkan mampu merelaksasi beban RS di Jawa Timur.
Baca Juga: Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)
"Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dalam pandemi COVID-19 ini. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan kapasitas bed isolasi yang cukup dengan menambah 18 RS Rujukan COVID-19 baru di Jawa Timur guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat," terang Khofifah.
Dengan adanya penambahan RS tersebut, lanjut Khofifah, maka jumlah RS Rujukan COVID-19 di Jawa Timur menjadi 145 RS. Angka ini lebih dari 3x lipat jumlah RS Rujukan COVID-19 di Bulan Maret yang hanya ada 44 RS rujukan.
Baca Juga: CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok
Dijelaskan, kapasitas dalam 145 RS Rujukan COVID-19 ini terdapat isolasi tekanan negatif dengan ventilator sebanyak 311 bed, isolasi tekanan negatif biasa sebanyak 2.416 bed, isolasi biasa sebanyak 2.966 bed, dan pengembangan 753 bed.
Sementara itu, untuk mengatasi kasus COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan, Khofifah juga mempersiapkan format RS Darurat Lapangan yang telah terbukti sangat efektif menangani ribuan COVID-19 dengan nol angka kematian.
Untuk di Malang, RS Darurat Lapangan ditempatkan Polkesma yang terletak di Jalan Ijen Boulevard. Sedangkan untuk di Jember, RS Paru Jember disiapkan sebagai RS khusus melayani pasien covid - 19.
Baca Juga: Sempatkan Beli Takjil pada Penjual Makanan Sepi Pembeli, Taushiah Kiai Afif ini Direspon Khofifah
Sehingga total tambahan bed di RS Darurat mencapai 555 bed, yakni 150 di RS Darurat Lapangan Indrapura, 306 bed di RS Darurat Lapangan Idjen Boulevard, dan 99 bed di RS Paru Jember. Dengan demikian, maka jumlah bed isolasi di Jawa Timur mencapai 7.001 bed, baik di RS Darurat Lapangan maupun di RS Rujukan COVID-19.
Meskipun kapasitas bed isolasi di RS Rujukan telah ditambah, Khofifah berharap supaya masyarakat semakin meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Mengingat penerapan protokol kesehatan yang ketat terbukti sangat efektif di Jawa Timur sebelumnya
"Saya mengimbau kepada masyarakat Jawa Timur untuk memperketat protokol kesehatan. Meski kapasitas rumah sakit kita cukupi, namun saya berharap dengan mematuhi protokol kesehatan yang baik, masyarakat tidak tertular COVID-19 sehingga tidak perlu sampai masuk rumah sakit," tutup Khofifah. (tim)
Baca Juga: Dahlan Iskan Ngaku Bangga Sekali terhadap HARIAN BANGSA, Ternyata Ini Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News