KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kinerja Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di tahun 2020 mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat. Sebanyak 93,3% responden survei Digis Indonesia menyatakan puas dengan kinerja wali kota.
Hasil survei kepuasan masyarakat (SKM) tersebut dipaparkan Harry Nugroho peneliti senior Digis Indonesia, Kamis (14/01) di Ruang Galeri, Rumah Rakyat.
Baca Juga: Sambut Kedatangan Tim Verlap KKS Jatim, Pj Wali Kota Mojokerto Pamer Keunggulan Daerah
Ada enam item yang menjadi obyek survei. Yakni, Pengendalian Banjir, Ekonomi Kerakyatan, Pariwisata, Pembangunan Infrastruktur, Pelayanan Publik, dan Dampak Covid-19.
“Tujuan survei ini ada dua. Yang pertama, untuk mengetahui persepsi publik terhadap kinerja Pemerintah Kota Mojokerto. Dan yang kedua, untuk mengetahui harapan publik terkait kinerja kami,” jelas Ning Ita, sapaan akrab wali kota.
Lebih lanjut, Ning Ita menyatakan bahwa survei itu dilaksanakan dua kali pada tahun 2020 lalu. Periode pertama pada bulan Juni dan Juli, dan survei kedua pada bulan November hingga Desember.
Baca Juga: Dikbud Kota Mojokerto Perjuangan Nasib 1.000 Anak Miskin ke Kemendikbudristek
Dari dua kali survei oleh Digis Indonesia tersebut, persentase responden yang merasa puas dengan kinerja Pemkot Mojokerto mengalami peningkatan. “Hasil survei menunjukkan, pada periode pertama, 84,7% responden merasa puas. Sedangkan di periode kedua, 93,3% responden merasa puas dengan kinerja Pemerintah Kota Mojokerto,” ungkap Ning Ita.
Pada survei periode II ini, 62,9% respondens menyatakan puas dengan program pengendalian banjir. Terkait ekonomi kerakyatan, kepuasan responden mencapai 78,3%, pembangunan infrastruktur sebesar 94,9%, pelayanan publik mencapai 97,2%, dan penanganan Covid-19 sebesar 99 % responden.
Namun demikian menurut Ning Ita, ada beberapa item hasil survei yang perlu menjadi bahan evaluasi. “Misalnya terkait pengendalian banjir. Di Kecamatan Magersari, sebanyak 34,8% responden tidak puas. Ketidakpuasannya paling tinggi di antara dua kecamatan lain. Nah, ini nanti akan kita evaluasi dan tindak lanjuti,” imbuh Ning Ita.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Melalui Dinsos P3A Rehab Rumah Warga yang Tak Layak Huni
Selain itu, ada juga responden yang merasa bahwa di daerahnya UKM dan IKM kurang berkembang. “Mayoritas responden menilai UMKM berkembang pesat. Namun jika di-breakdown per kecamatan, di Kecamatan Kranggan ada 42,3% responden yang merasa UMKM kurang berkembang. Nah, ini kita akan evaluasi. Apa memang karena kurang informasi kepada masyarakat, atau memang masih dirasa kurang perkembangannya,” jelas Ning Ita.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Mojokerto Agung Moeljono Soebagijo yang turut hadir dalam paparan, hasil survei yang masih belum optimal akan segera dijadwalkan untuk pembahasan. “Kita jadwalkan segera pertemuan dengan OPD terkait. Sehingga, bisa segera ditindaklanjuti,” jelas Agung.
Untuk diketahui, survei Digis Indonesia dilakukan di tiga kecamatan di Kota Mojokerto, yakni Prajuritkulon, Kranggan, dan Magersari. Jumlah responden sebanyak 801 orang, pada rentang usia 17 hingga 65 tahun, dengan jenjang pendidikan mulai tidak tamat SD hingga pascasarjana. (ris/ian)
Baca Juga: Berikan Perlindungan Hukum untuk Masyarakat, Dinsos P3A Kota Mojokerto Gandeng LPPA Bina Annisa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News