Deklarasi ODF, Menuju Kabupaten Kediri Bebas Buang Air Sembarangan

Deklarasi ODF, Menuju Kabupaten Kediri Bebas Buang Air Sembarangan Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno saat menyapa Waginah, salah satu warga penerima bansos. (foto: kominfo)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno, Selasa (2/2/2021) kemarin, mendeklarasikan 90 desa dari 3 kecamatan sebagai desa ODF (Open Defecation Free). Dengan menerapkan protokol kesehatan, acara tersebut berlangsung di Pendopo Kecamatan Papar.

Dr. Bambang Triyono Putro, Plt. Kepala Dinas Kesehatan dalam laporannya menyebutkan, ketiga kecamatan tersebut yakni Kecamatan Papar, Gampengrejo, dan Grogol. Sampai tahun 2020 ini, Kabupaten Kediri telah berhasil meng-ODF-kan 207 desa dari 344 desa/kelurahan.

Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing

“Untuk persentase sudah mencapai 60,2%. Upaya yang kami lakukan tersebut sesuai dengan tema Bersama Mewujudkan Kabupaten Kediri, Bebas Buang Air Besar Sembarangan Menuju Kabupaten Kediri Sehat," jelas dr. Bambang.

Maksud dan tujuan deklarasi ODF ini, salah satunya adalah memberikan motivasi dan dorongan kepada semua pihak untuk segera meningkatkan akses sanitasi yang layak di Kabupaten Kediri. Selanjutnya, mewujudkan Kabupaten Kediri bebas buang air besar sembarangan.

“Kami selaku satuan kerja yang menangani bantuan sosial ini dan sesuai program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah pemberdayaan masyarakat. Maka dari itu, bansos ini merupakan stimulan kepada masyarakat untuk mengubah perilakunya dari buang air sembarangan ke jamban sehat," imbuh dr. Bambang.

Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik

Pada kesempatan itu, Bupati Haryanti juga meninjau rumah warga Papar yang mendapatkan bansos tersebut. Rumah yang dikunjungi bupati adalah rumah Waginah, berusia 80 tahun. Waginah mengaku selama ini biasa BAB di sungai. Setelah jamban selesai dibangun, dia sekarang sudah menggunakan jamban sehat.

Bupati Kediri mengatakan, program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat antara lain tidak buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makan yang aman. Selain itu, mengelola sampah rumah tangga dengan aman dan mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

“Saya yakin keberhasilan ini tidak lepas dari peran kepala desa yang ikut serta dalam upaya mengajak masyarakat beralih ke jamban sehat. Dengan adanya jamban sehat seperti sekarang ini, paling tidak penyakit menular yang disebabkan oleh diare bisa berkurang karena kita hidup sehat,” kata bupati.

Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton

Ditambahkan oleh bupati, bahwa saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid 19 yang setiap hari terus bertambah jumlahnya. "Maka dari itu menerapkan hidup bersih dan sehat sangatlah penting dan tak lupa jaga protokol kesehatan,” pungkas bupati. (uji/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO