SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (PT HKTI) terus melebarkan sayap dengan membentuk kepengurusan di berbagai daerah. Sampai saat ini, sayap organisasi HKTI itu sudah terbentuk di Gresik, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten dan Kota Malang, Batu, hingga yang terbaru pelantikan DPC Sidoarjo pada 11 Februari lalu di Pendapa Delta Wibawa Sidoarjo.
Perempuan Tani HKTI sendiri, secara struktural di bawah naungan Ketua Umum Dian Novita Susanto, M.Si., telah melangsungkan rakernas pada Desember 2020 lalu.
Baca Juga: Kunker ke SMKN 3 Bangkalan, Anggota DPD Lia Istifhama Disambati Inpassing dan Sertifikasi Guru
Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jawa Timur Lia Istifhama berharap dalam pengembangan pertanian sampai peternakan memperhatikan analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
"Saya berharap tumbuh semangat untuk menganalisis potensi lokal. Apa yang menjadi keunggulan sehingga dapat diperkuat. Sedangkan aspek kelemahan, tantangan, dan ancaman itu dileburkan menjadi satu bagian yang disimpulkan sebagai tantangan saja. Jadi melihat bagaimana pemasaran pertanian dan peternakan, serta bagaimana memanfaatkan digitalisasi," urai Lia, Senin (15/2/2021).
Doktor dari UIN Sunan Ampel yang akrab disapa Ning Lia ini mencontohkan usaha nyata Ketua DPC PT HKTI Sidoarjo dr. Eta yang menghidupkan "kampung mati" eks daerah terdampak lumpur Lapindo. Menurutnya, patut diapresiasi munculnya destinasi wisata berkuda di daerah Tanggulangin.
Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo
Bukan hanya ini merupakan varian destinasi wisata yang sebelumnya, Sidoarjo dikenal dengan wisata bahari. Namun juga menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar.
"Terbukti, ada efek domino yang meningkatkan produktivitas ekonomi, salah satunya adalah pembuatan sepatu berkuda," jelas Ning Lia.
Tokoh Muda Inspiratif Jatim 2020 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) ini menegaskan komitmen Perempuan Tani HKTI dalam bidang UMKM. Sejauh ini pihaknya mengaku telah menjalankan aksi nyata mendukung potensi lokal di Jawa Timur.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang
PT HKTI memiliki dua klasifikasi program, yaitu yang sepenuhnya di bawah naungan dan yang bekerja sama dengan pihak lain. Sebagai contoh, beberapa waktu pihaknya bekerja sama dengan Lazisnu Jatim untuk bersama-sama memiliki binaan petani jamur.
"Sedangkan untuk yang sepenuhnya di bawah naungan kami, yaitu minyak kelapa coco tani dari Lumajang, topping ikan dan abon Suramadu dari Bangkalan, madu khas Probolinggo, wedang uwuh, dan beberapa camilan ringan dari beberapa kabupaten kota," urai perempuan kelahiran 12 Februari itu.
Senada, Ketua DPC Perempuan Tani HKTI Sidoarjo drh. Prestalia Dwi Rachmawati mengatakan bahwa potensi untuk pengembangan bidang pertanian di Sidoarjo ini cukup baik.
Baca Juga: Pastikan Layanan Kesehatan Optimal, Pjs Bupati Sidoarjo Sidak RSUD Notopuro
"Selain pertanian, banyak lahan perikanan di Sidoarjo yang bisa dikembangkan dengan inovasi baru. Bisa mungkin lahan pertanian yang masih ada, jika tidak ditanami, bisa dimanfaatkan dengan penggambungan bidang peternakan," terangnya.
Sementara Pj. Bupati Sidoarjo Dr. Hudiyono berharap organisasi semacam PT HKTI mampu mendorong perkembangan ekonomi, baik di sektor pertanian maupun dalam industri pertaniannya.
Hudiyono juga tidak menampik terkait pertanian di Sidoarjo nantinya akan banyak membutuhkan inovasi. Misalnya dengan lahan pertanian yang mulai berkurang. Pengembangan sektor pertanian di Sidoarjo bisa dicapai dengan mengembangkan inovasi baru.
Baca Juga: Fadli Zon Lantik Pengurus DPD HKTI Jatim, Khofifah Dorong Gerakan Kembali ke Desa
"Industri pertanian di Sidoarjo ada ratusan. Nah perusahaan-perusahaan itu yang nantinya perlu menggandeng pelaku petani di sini. Apalagi Sidoarjo merupakan salah satu kota-kabupaten dengan potensi industri pertanian terbesar dalam skala nasional," ucapnya.
Hudiyono meyakini peran Perempuan Tani HKTI, Sidoarjo nanti diharapkan mampu mendorong para pelaku, baik tani maupun para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Sidoarjo lebih maju lagi.
"Pemerintah akan mendukung terkait sertifikasi produknya. Atau nanti menjadi jembatan bagi pelaku tani maupun UMKM bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di sini," pungkas Pejabat Eselon II Pemprov Jatim tersebut. (mdr/zar)
Baca Juga: Siang-Malam, Plt Bupati Sidoarjo Sisir Warga yang Butuh Bantuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News