Pemkot Surabaya Terima Penghargaan dari KLHK di Peringatan HPSN 2021

Pemkot Surabaya Terima Penghargaan dari KLHK di Peringatan HPSN 2021 Bank sampah warga. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dalam Acara Puncak Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional () Tahun 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima penghargaan Kinerja Pengurangan Sampah sekaligus Dana Insentif Daerah (DID) Tahun 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Puncak Peringatan yang digelar secara virtual itu diikuti oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Dirjen Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati, serta kepala daerah dan seluruh stakeholder yang berkaitan dengan penanganan limbah dan sampah.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Dari Ruang Sidang Sekretaris Daerah (Sekda) di Balai Kota Surabaya, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Surabaya Hendro Gunawan didampingi oleh jajaran dari dinas terkait mengikuti serangkaian acara dengan saksama. dengan tema "Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi" ini dibuka oleh laporan Dirjen PSLB3 Rosa Vivien Ratnawati.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dalam sambutannya melalui virtual mengatakan, ini dapat menjadi platform untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Selain itu, ini juga sekaligus sebagai pertunjukan salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan.

"Yaitu sampah menjadi sumbernya melalui pelaksanaan ekonomi sirkular. Dan sampah menjadi sumber energi alternatif," kata Siti Nurbaya Bakar.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Dalam kesempatan itu, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Surabaya Hendro Gunawan dan 13 perwakilan daerah lainnya menerima penghargaan dari KLHK secara virtual. Hendro mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar atas penghargaan yang diberikan kepada Kota Surabaya.

"Matur nuwun (terima kasih) penghargaannya Ibu Menteri," kata Hendro di sela-sela menerima penghargaan, Senin (22/2/2021).

Bagi dia, penghargaan ini akan menjadi penyemangat jajaran untuk terus berupaya lebih baik lagi. Terutama dalam hal penanganan dan pengelolaan sampah. "Semoga ini menjadi penyemangat Kota Pahlawan untuk lebih baik lagi," ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, maka volume sampah juga akan ikut naik. Karenanya, berbagai langkah dan strategi terus dilakukan pemkot agar dapat menekan jumlah sampah dengan cara memanfaatkannya sebaik mungkin.

"Mulai dari sampah rumah tangga harus terpisah, kemudian pengelolaan sampah organik dengan pengembangbiakan magot (Black Soldier Fly). Hingga pemanfaatan sampah daun menjadi kompos yang dipergunakan untuk perawatan taman-taman kota," kata Anna.

Hasilnya, saat ini jumlah volume sampah mengalami penurunan setiap harinya. Menurutnya, jika tahun sebelumnya sampah yang masuk di TPA (Tempat Pembuangan Sampah) sekitar 1.600-1.700 ton per hari, kini sampah yang terkumpul dalam setiap harinya sekitar 1.500 ton.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

"Tahun lalu itu dari 1.600 ton sekarang tinggal 1.500 ton per hari yang sudah termasuk keseluruhan sampah di TPA. Baik yang dibuang oleh pemerintah maupun swasta. Jadi penurunannya sekitar 20 persen per hari. Dan sektor swasta juga ikut bersama-sama mengurangi masuknya sampah ke TPA itu," paparnya.

Meski jumlah sampah turun dalam per harinya, namun Anna menyatakan akan terus berinovasi dan berupaya untuk menekan jumlah sampah dengan berbagai macam pemanfaatan dan kreativitas yang ada. Misalnya akan menambah alat untuk mengolah furniture atau perabotan rumah tangga yang tidak terpakai. Seperti kasur, sofa, meja, maupun perabotan yang lainnya.

"Karena sebagian warga yang barangnya seperti itu sudah tidak dipakai diletakkan di depan rumah. Itu pengolahannya kami secara manual. Jadi kami cari alternatifnya," jelasnya.

Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat

Sementara untuk DID yang diterima pemkot, kata Anna, rencananya akan diperuntukkan untuk mendukung pengelolaan sampah di Surabaya seperti pembelian mesin. Namun begitu, dia mengaku masih menunggu arahan lebih lanjut dari KLHK untuk alokasi DID. "Nanti kan ada arahannya boleh digunakan untuk belanja apa kita akan melihat aturannya," pungkasnya. (ian/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO