Beri Rain Harvest, Rumah Zakat Hadirkan Solusi Bagi Desa Langganan Terdampak Kekeringan di Pamekasan

Beri Rain Harvest, Rumah Zakat Hadirkan Solusi Bagi Desa Langganan Terdampak Kekeringan di Pamekasan Rumah Zakat bekerja sama dengan FPRB Jatim dan FPRB Pamekasan membangun rain harvest di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. (foto: ist)

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Hadirkan solusi kepada masyarakat soal bagaimana mendapatkan air bersih,  memberikan bantuan  kepada Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Dalam program bantuan pembangunan tersebut, bekerja sama dengan FPRB Jawa Timur dan FPRB Kabupaten Pamekasan.

Norman, Perwakilan menjelaskan, prinsip kerja dari  adalah memanfaatkan dan menampung air hujan sebanyak-banyaknya untuk disimpan sebagai persediaan di kala musim kemarau melanda.

Baca Juga: Hadapi Perubahan Iklim, IGI dan FPRB Pamekasan Tanam Ribuan Bibit Mangrove Bersama Pelajar

"Dan di musim hujan kali ini adalah waktu yang sangat tepat untuk menerapkan program , di mana dengan curah hujan yang cukup tinggi memungkinkan warga untuk menyimpan air hujan secara maksimal," ujarnya, Jumat (26/2/2021).

Dia menambahkan, air hujan adalah air murni yang sangat bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kala musim kemarau akan datang. "Prinsipnya, air hujan akan disaring dengan saringan sederhana yang telah dimodifikasi, lalu ditampung sebanyak-banyaknya di tangki air yang telah kami sediakan," katanya.

Penyaringan ini, lanjutnya, selain bisa memisahkan air hujan dari kotoran-kotoran yang mungkin terbawa, juga agar memungkinkan air hujan yang ditampung tidak akan menimbulkan bau ketika disimpan dalam jangka waktu yang lama. Setelah itu, ketika musim kemarau tiba, masyarakat bisa mengambil air dari tangki tersebut.

Baca Juga: Bawaslu Pamekasan akan Kirim Surat ke Pj Bupati Buntut 5 Kades yang Diduga Langgar Netralitas

"Dengan cara kerja yang sederhana dan bahan-bahan penyaring yang mudah didapat juga akan memungkinkan masyarakat untuk memodifikasi cara kerja rain harvast ini untuk bisa diterapkan di rumah warga masing-masing," terangnya.

Norman menambahkan, untuk penanggulangan kekeringan dan banjir memang harus dalam jumlah yang besar. "Namun paling tidak ketika ini sudah mulai, ini bisa menjadi contoh ke depannya agar kita bisa bergerak bersama dengan pemerintah daerah untuk penanggulangan bencana," tuturnya.

Norman berharap, FPRB Jawa Timur, BPBD Pamekasan, dan juga ke depannya bisa terus mendukung program tersebut. "Insya Allah ini akan terus dilakukan untuk pengembangan pengembangan dan daerah-daerah lain khususnya di Pamekasan," ujarnya.

Baca Juga: Diduga Dukung Bakal Calon Bupati Tertentu, Lima Kades di Pamekasan Penuhi Panggilan Bawaslu

"Untuk sementara masih 1 dengan kapasitas 5.300 liter dan diharapkan bisa menjadi motor pertama dalam pengadaan ," sambungnya.

Sementara itu, Ketua Budi Cahyono mengucapkan terima kasih kepada dan FPRB Jawa Timur yang telah memberikan bantuan dalam menghadapi musim kemarau mendatang. "Alhamdulillah, mengadakan program , sehingga bisa bermanfaat bagi desa yang tiap tahun terdampak kekeringan," ujar Budi.

"Program menampung dan menyimpan air hujan sebagai persediaan musim kemarau yang mungkin tidak kita pikirkan sebelumnya. Semoga program ini menjadi solusi bagi kami untuk menghadapi musim kemarau yang akan datang," pungkasnya. (yen/zar)

Baca Juga: Masrukin Hadiri Syukuran Perpanjangan Masa Jabatan Kades: Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO