PASURUAN KOTA, BANGSAONLINE.com – Kota kecil Pasuruan Jawa Timur ternyata memiliki persentase angka pengangguran jauh lebih tinggi ketimbang Provinsi Jawa Timur.
“Tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,33% di atas rata-rata Provinsi sebesar 5,84%,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Sertijab Wali Kota Pasuruan dari Plh Wali Kota Pasuruan Anom Suraho, S.H., M.Si. kepada Wali Kota Pasuruan terpilih H. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, S.S.T.P., M.Si., di Gedung DPRD Kota Pasuruan, Senin (1/3) malam.
Baca Juga: Jatim Penghasil Durian Terbesar, Khofifah Bakal Jadikan Ekspor Unggulan Demi Kesejahteraan Petani
Begitu juga angka stunting. Masih sangat tinggi, mencapai 23,12 persen. Karena itu Gubernur Khofifah minta Gus Ipul dan wakilnya mengambil beberapa langkah ke depan. Di antaranya membuka lapangan pekerjaan seluas mungkin dan menurunkan angka kemiskinan.
Berdasarkan data, persentase penduduk miskin Kota Pasuruan Tahun 2020 sebesar 6,66%, lebih rendah rata-rata provinsi sebesar 11,46%. Kemudian angka Gini Rasio sebesar 0,37 lebih tinggi rata-rata provinsi 0,36 (masih pada ketimpangan sedang), tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,33% di atas rata-rata provinsi sebesar 5,84%.
Baca Juga: Bicara Toleransi di UINSA, Khofifah Ungkap Pengalamannya Tangani Konflik di Tolikara Papua
Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 75,26 di atas rata-rata provinsi sebesar 71,71, atau berada pada kategori tinggi. Sementara Pertumbuhan Ekonomi tahun 2019 mencapai 5,56% di atas rata-rata provinsi sebesar 5,52%.
Kedua, Kota Pasuruan harus menangani stunting. Terkait hal tersebut, Khofifah meminta ada intervensi bisa lebih detail hingga ke tingkat RT. Mengingat prevalensi stunting di Kota Pasuruan mencapai 23,12 persen.
“Antara AKI dan AKB dirangkai dengan stunting harus diatasi,” jelasnya.
Baca Juga: Resmikan Han Palace dan Legacy Ballroom, Khofifah Optimistis Perkuat Sektor MICE di Jawa Timur
Ketiga, Kota Pasuruan harus segera melakukan revisi RT-RW agar mengetahui batas daerah dan fungsinya dengan jelas.
“Kalau Kota Pasuruan belum merevisi RT RW. bisa jadi batas daerah berubah fungsi. Fungsi dari masing-masing area dan daerah perlu diperhatikan,” tegasnya.
Baca Juga: Khofifah Imbau Masyarakat Jawa Timur Waspada Cuaca Ekstrem dan Angin Kencang
Bagaimana respons Gus Ipul? Mantan Wakil Gubernur Jatim itu menyatakan optimisme guna menjawab semua tantangan yang ada di Kota Pasuruan dengan slogan “Pasuruan Kota Madinah”. Artinya bahwa Pasuruan Kota Maju Ekonominya, Indah Kotanya, Harmonis Warganya.
Untuk mewujudkannya, Gus Ipul akan memulai dengan menjalankan 9 prioritas program kerja dalam 99 hari kerja kepemimpinannya. Sebagai contoh, percepatan penanganan Covid-19, peningkatan Kelas RS Purut dan faskes lainnya, rintisan SMART City dan penyiapan Wifi Gratis Sarana Pembelajaran Daring, mengintegrasikan area Alun-alun, masjid, kawasan perdagangan dan jasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News