BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, bersama Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, membuka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 Tahun Anggaran 2021, di Pendopo Malowopati, Kabupaten Bojonegoro, Selasa (2/3/2021)
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, Forkopimda Kabupaten Bojonegoro, Pejabat Utama Kodam V Brawijaya, dan Pejabat Utama Polda Jatim.
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah
Dalam sambutannya, Emil Dardak -sapaan Wagub Jatim- menyampaikan bahwa TMMD bisa memecahkan masalah pembangunan di daerah.
"Kami yakin bahwa ini adalah satu semangat. Jangan kita selalu berpikir kenapa tidak bisa, tetapi kita berpikir insyaallah bisa. Kita tidak mengincar semua harus perfect, tetapi semua harus lebih baik, kita melangkah lebih baik," ucap Emil dalam sambutannya.
Baca Juga: Emil Dardak Ajak Kader Demokrat Sidoarjo Kawal Kemenangan Pilgub dan Pilbup Pilkada 2024
Sementara, Pangdam Mayjend TNI Suharyanto memaparkan pembukaan TMMD ini dilakukan secara serentak di beberapa wilayah di Jawa Timur. Selain di Bojonegoro ada di Bondowoso, Sumenep, dan di Pacitan.
Bojonegoro dianggap tempat yang strategis, di samping anggarannya juga yang paling besar nilai proyeknya, sehingga sebagai penghargaan maka Forkopimda Jatim hadir secara langsung.
Lanjut Pangdam, dalam pelaksanaan TMMD ini TNI bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Polri, serta unsur stakeholder terkait di wilayah.
Baca Juga: Khofifah-Emil Raih Penghargaan dari Duta Besar Inggris
"Dulu namanya ABRI masuk desa, tapi setelah Polri berpisah, namanya menjadi TMMD, namun sebetulnya pelaksanaannya di lapangan tidak berubah, masih dilaksanakan oleh personil TNI dan personil Polri, serta pemerintah daerah," ujar Pangdam.
"Ini perlu saya sampaikan, jangan sampai kesannya ini seolah-olah adalah program Tentara Nasional Indonesia semata, begitu. Jadi tidak, sejak dari dulu sejak dibentuk pada tahun 1980 itu namanya ABRI masuk desa," tegasnya.
Lebih lanjut, Pangdam V Brawijaya menegaskan, perencanaan TMMD ini dilakukan dari bawah ke atas. Diharapkan melalui TMMD ini, sasaran fisik yang susah dikerjakan oleh pemerintah daerah karena terpencil dan anggaran terbatas, maka bisa dikerjakan oleh TMMD. (ana/rev)
Baca Juga: Demkorat Gelar Baksos Bagi Warga Terdampak Banjir di Sidoarjo, Emil Dardak: Jadi Perhatian Serius
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News