Kunjungi Banyuwangi, Ketua BMKG Indonesia Bahas Potensi Bencana di Kawasan Selatan Jawa

Kunjungi Banyuwangi, Ketua BMKG Indonesia Bahas Potensi Bencana di Kawasan Selatan Jawa Kepala BMKG Indonesia Dwikorita Karnawati mengunjungi Banyuwangi dan bertemu dengan Bupati Ipuk Fiestiadani, Kamis (4/3/2021) malam. (foto: ist)

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika () Indonesia Dwikorita Karnawati mengunjungi Banyuwangi dan bertemu dengan Bupati Ipuk Fiestiadani, Kamis (4/3/2021) malam. Kedua pejabat perempuan itu membahas potensi, risiko, dan mitigasi bencana di kawasan Pantai Selatan Jawa, termasuk Banyuwangi.

Dwikorita mengimbau masyarakat tetap mewaspadai potensi dan risiko terjadinya gempa besar dengan mempersiapkan jalur evakuasi ke daerah yang dianggap aman, terutama di ketinggian. "Kajian kami, di Indonesia di kawasan selatan Jawa Timur terjadi peningkatan aktivitas kegempaan dalam 5 tahun terakhir," kata Rita, sapaan akrab Dwikorita.

Baca Juga: Waspada Banjir Rob, BMKG Prediksi Jumat 15 November Perairan Jatim Diguyur Hujan

Dia menjelaskan, dalam 5 tahun terakhir potensi gempa bumi cenderung meningkat, sehingga menimbulkan potensi gempa yang lebih besar maupun tsunami. Berdasarkan analisis , kemungkinan terburuk bisa terjadi gempa berkekuatan 8,7 skala richter dan juga berpotensi tsunami di selatan Jawa Timur. Tidak hanya Banyuwangi, namun sepanjang pantai selatan. merekomendasikan pemerintah daerah untuk meningkatkan mitigasi.

"Mudah-mudahan itu tidak terjadi, yang penting adalah menyiapkan mitigasinya," kata Rita.

Rita menjelaskan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi telah meninjau Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kabupaten Banyuwangi untuk melihat mitigasi di tempat tersebut. Pancer dipilih karena wilayah ini pernah mengalami bencana tsunami pada 1994 silam.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Mojokerto Hari ini Sabtu, 9 November 2024: Suhu 25-33 °C, Kecepatan Angin 5.22

"Kami sudah berada di pantai tersebut. Kami melihat, jajaran BPBD Banyuwangi siap, sudah menyiapkan jalur evakuasi, rambu-rambunya terpasang semua. Masyarakat, relawan, dan petugas tampak sekali mereka siaga," ujarnya.

"Tak hanya itu, Banyuwangi bahkan detail, sampai detail engineering design sudah punya," imbuhnya.

Banyuwangi, kata dia, sudah menyiapkan rencana kontijensi. Hanya saja, ada satu kendala yakni jalur evakuasi yang harus menyeberang sungai, sehingga dia merekomendasikan untuk membangun jembatan anti gempa. "Ini yang perlu disiapkan Banyuwangi, sarana dan prasarana pendukung untuk mempercepat proses evakuasi," ujarnya.

Baca Juga: Cuaca Kota Batu Hari ini Sabtu, 9 November 2024: Diperkirakan Cerah dan Cocok untuk Berlibur

Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, kajian merupakan informasi yang penting bagi Banyuwangi dalam menghadapi bencana. "Terima kasih atas inisiatif untuk meninjau kesiapan Banyuwangi. Terkait sarana-prasarana untuk mitigasi bencana, segera kami bahas dengan dinas terkait. Ini akan menjadi prioritas kami," ujarnya.

Banyuwangi, lanjut Ipuk, ke depan siap mengintegrasikan peran dalam setiap kebijakan pemda. ”Kita bisa bikin kerja sama dengan , baik itu untuk pelatihan, pelaporan, manajemen data, sosialisasi, dan pertimbangan-pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, maupun geofisika,” ujarnya. (guh/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO